TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Astra International membukukan peningkatan laba bersih hingga Rp1,1 triliun untuk kuartal pertama tahun 2002. Dengan angka tersebut berarti perusahaan memperoleh kenaikan 313,6 persen, sebab pada pereode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan tersebut menderita kerugian sebesar Rp515 miliar.Demikian hasil RUPS PT Astra International Tbk seperti dipaparkan dalam press release yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Aminuddin, di Hotel Gran Melia, Jakarta Selasa (25/6). Perseroan juga mengalami kenaikan penghasilan bersih sebesar 6 persen pada kuartal pertama tahun 2002 menjadi 7,43 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut terungkap pada Rapat Umum Pemegang Saham PT Astra International Tbk yang di Hotel Grand Melia Kuningan, Jakarta, Selasa (25/6). Besarnya angka laba yang diperoleh perusahaan, berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit ini, disebabkan meningkatnya penjualan divisi otomotif, yang memberikan kontribusi sebesar 84 persen dari total penghasilan bersih konsolidasi. Divisi otomotif sendiri mengalami kenaikan penjualan sebanyak 3,1 persen dari Rp6,06 triliun menjadi Rp6,25 triliun pada kuartal pertama tahun 2002. Angka penjualan mobil grup Astra pada kuartal pertama tahun 2002 mencapai 34,516 unit atau naik 16 persen dibandingkan tahun 2001 periode yang sama sebanyak 29.771 unit. Penjualan motor Honda, yang merupakan produk andalan perseroan ini, melonjak 75 persen menjadi 315.034 unit untuk kuartal pertama tahun ini. Angka ini merupakan rekor penjualan tertinggi yang berhasil dicapai selama ini pada periode kuartal pertama. Selain itu kinerja divisi jasa keuangan kuartal pertama tahun 2002 ini, terutama untuk pembiayaan sepeda motor, naik sebanyak 86 persen menjadi 81,980 unit sepeda motor dari sebelumnya hanya 44.145 unit untuk periode yang sama tahun lalu. Namun bisnis pembiayaan mobil justru turun hingga 21 persen menjadi 13.299 unit dari sebelumnya sebanyak 16.804 unit. Divisi Teknologi Informasi juga mengalami kenaikan penghasilan menjadi Rp169 miliar atau naik 6 persen. Sementara itu divisi perkebunan mengalami peningkatan kinerja yang cukup baik. Penghasilan bersih divisi ini naik 78 persen menjadi Rp422 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2001. Kenaikan ini terutama disebabkan naiknya harga crude palm oil (CPO) atau minyak mentah sebesar 69 persen menjadi Rp2.875 per kg. Volume produksi CPO juga mengalami kenaikan sebesar 11 persen dari 105.228 ton pada kuartal pertama tahun lalu menjadi 116.386 ton untuk periode yang sama tahun ini. Sementara itu untuk tahun buku 2001, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp844,511 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp239 miliar pada tahun 2000. Untuk tahun 2002 ini, perseroan, ujar Presiden Direktur Budi Setiadharma, menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 10 persen dibandingkan tahun 2001 lalu, yang tercatat sebesar Rp30,123 triliun. (Budi Riza-Tempo News Room)