Jokowi: Kemunduran Ekonomi Negara Besar Jadi Momentum RI Kejar Ketertinggalan
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 14 Agustus 2020 10:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini semua negara, baik negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Akibatnya, dunia mengalami krisis perekonomian terparah dalam sejarah.
"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang," ujar dia saat membaca pidato pada Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jumat, 14 Agustus 2020.
Masih mengibaratkan negara sebagai komputer, Jokowi mengatakan semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat di tengah pandemi ini untuk melakukan re-start dan re-booting. "Semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya."
Jokowi menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif 2,97 persen pada triwulan I 2020, namun kemudian minus 5,32 persen pada kuartal II 2020. Di sisi lain, ekonomi negara maju mengalami kontraksi hingga belasan persen.
"Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan ini adalah saatnya Indonesia membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar.
Strategi besar itu bisa dilakukan di semua bidang, mulai dari ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan."Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," ujar Jokowi.
Ia mengatakan bahwa pada usia ke-75 tahun, Indonesia telah menjadi negara Upper Middle Income Country. Ia berharap 25 tahun ke depan, pada saat usia seabad Republik Indonesia, Indonesia bisa kembali naik kelas. "Kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia Negara Maju."
Baca juga: Sri Mulyani Kenang 22 Tahun Lalu, Sebut Jokowi Dapat Berkah dari Krisis Ekonomi