Luhut Sebut Potensi Uang di RI yang Bisa Dibelanjakan Capai Miliaran Dolar AS
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 13 Agustus 2020 14:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan potensi uang yang ada di Tanah Air untuk bisa dibelanjakan saat ini cukup banyak. Dengan begitu, potensi pergerakan perekonomian di dalam negeri di masa pandemi ini sebetulnya masih ada.
Salah satu sumber uang yang besar itu, menurut Luhut, berasal dari simpanan masyarakat yang batal berangkat umrah setelah Arab Saudi membatasi kunjungan selama pandemi Covid-19. "Saya lapor presiden kemarin bahwa duit di kita cukup banyak karena yang umrah kan tidak ada. Itu setiap tahun hampir 500 ribu sampai 1 juta, itu kan yang punya dana yang umrah," ujarnya dalam konferensi video, Kamis, 13 Agustus 2020.
Di samping itu, Luhut pun melihat ada potensi uang berasal dari masyarakat yang biasa berobat ke luar negeri, namun saat ini tidak melaksanakannya. "Orang yang berobat di Singapura dan Malaysia kan tidak berobat," ujar dia. Menurut dia, potensi uang dari masyarakat di dalam negeri tersebut bisa mencapai miliaran dolar AS.
Untuk itu, ia mengatakan pemerintah tengah mengkaji cara agar masyarakat mau membelanjakan dananya di Tanah Air di tengah pandemi ini. Sehingga, aktivitas ekonomi bisa bergerak kembali di dalam negeri.
"Itu sebabnya rumah sakit pun kami ingin engage dengan rumah sakit terkenal, misalnya di Bali. Atau bule di bidang teknologi atau IT mungkin mereka bisa work from Bali, itu sedang kami pikirkan dan kami dorong," ucap Luhut. "Tinggal aturannya sedang kami buat."
<!--more-->
Lebih jauh Luhut mengatakan pemulihan sektor pariwisata akibat pandemi membutuhkan waktu yang tidak singkat. Ia memperkirakan pariwisata pulih paling cepat 10 bulan. Saat ini, pemerintah telah membuka kembali pariwisata di Bali dan Banyuwangi. "Kami bersyukur ternyata setelah dua pekan angka Covid-19 di Bali menurun," ujar Luhut.
Pemulihan sektor pariwisata juga akan berfokus kepada wisatawan domestik terlebih dahulu. Luhut menargetkan komposisi turis domestik hingga 70 persen dari total kunjungan pariwisata ke Tanah Air. "Masalah turis asing kami sampai akhir tahun belum akan terima. Biar saja kita konsolidasi dulu," ujar Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan salah satu masalah di perekonomian Indonesia adalah dari sisi permintaan alias demand site. Ia melihat banyak orang belakangan ini justru memilih menambah saldo tabungan dan tidak membelanjakan uangnya.
"Berdasarkan data, salah satu masalah adalah dari demand side, dan mereka yang mempunyai deposito di atas Rp 200 juta juga meningkatkan depositonya dan tidak membelanjakan," ujar Airlangga dalam konferensi video, Rabu, 12 Agustus 2020.
Airlangga pun meminta dukungan dari para pengusaha untuk menyelesaikan persoalan ini. Di sisi lain, pemerintah juga mengkaji stimulus untuk mendorong belanja masyarakat. "Pemerintah sedang mendorong bagaimana memberikan stimulan agar masyarakat mulai membelanjakan (uangnya)."
Baca juga: Airlangga: Nasabah Deposito di Atas Rp 200 Juta Tak Belanjakan Uangnya