Pertumbuhan Ekonomi Minus, Menperin: Kinerja Industri Kimia dan Farmasi Positif

Reporter

Antara

Jumat, 7 Agustus 2020 14:28 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keterangannya seusai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan di tengah pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi pada triwulan II 2020, sektor industri manufaktur yang masih mencatatkan kinerja positif, yaitu industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 8,65 persen.

Capaian itu meningkat dibanding triwulan I 2020 yang tumbuh 5,59 persen, di mana akselerasi pertumbuhan sektor industri kimia, farmasi dan obat tradisional ini didukung karena peningkatan dari permintaan terhadap obat-obatan atau suplemen dalam upaya menghadapi wabah Covid-19.

“Peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada kuartal III 2020, akan bergantung pada sektor manufaktur yang utilitasnya dapat meningkat signifikan, yakni sektor-sektor yang memiliki permintaan domestik tinggi seperti industri farmasi, alat kesehatan, serta makanan dan minuman,” kata Menperin lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2020.

Berdasarkan data BPS, pada triwulan II 2020, sektor industri logam dasar tumbuh 2,76 persen. Kinerja positif itu karena peningkatan kapasitas produksi besi-baja di Sulawesi Tengah.

Selain itu, terjadi peningkatan ekspor logam dasar, di antaranya komoditas ferro alloy nickel dan stainless steel. Berikutnya, industri kertas dan barang dari kertas percetakan dan reproduksi media rekaman yang tumbuh 1,10 persen.

Capaian ini didukung dari peningkatan produksi kertas di beberapa sentra produksi seperti Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Selain itu, permintaan luar negeri yang mengalami pertumbuhan.

Sektor lainnya, industri makanan dan minuman yang tumbuh 0,22 persen. Adapun, angka tersebut meningkat sekitar 1,87 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan sektor ini didukung peningkatan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil/PKO).

Menurut Agus, yang perlu dilakukan untuk menggenjot kinerja industri saat ini salah satunya dengan mengoptimalkan sisi permintaan pasar, sehingga penyerapan terhadap produk-produk industri manufaktur di Indonesia bisa terjadi.

“Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita. Stimulus bagi dunia industri akan terus kami gulirkan agar aktivitas industri bisa kembali normal,” katanya.

Guna meningkatkan daya saing sektor industri, Agus menambahkan, pemerintah akan mengintegrasikan peta jalan substitusi impor sebesar 35 persenn pada 2022 dengan implementasi program Making Indonesia 4.0.

Sebab, penggunaan teknologi dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.

“Selain pengurangan impor, strategi lainnya adalah peningkatan utilisasi produksi di seluruh sektor manufaktur yang sempat turun ke level 40 persen pada awal masa pandemi,” ujarnya.

Menperin menargetkan angka tersebut akan terus naik ke kisaran 60 persen pada akhir 2020, sehingga bisa kembali ke kondisi sebelum pandemi di kisaran 75 persen pada akhir 2021.

ANTARA

Berita terkait

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 jam lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

19 jam lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

11 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

11 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

19 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

21 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya