Ma'ruf Amin: Produk Halal Harus Enak Rasanya, Higenis, dan Thoyyib
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 7 Agustus 2020 12:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin terus menekankan bahwa produk halal harus menjadi pilihan rasional bagi seluruh kalangan. Bukan karena kehalalannya saja, tapi karena produk tersebut juga berkualitas.
"Enak rasanya, sehat, bergizi, higenis, dan thoyyib," kata Ma'ruf dalam pembukaan acara yang ditayangkan di akun youtube Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada Jumat, 7 Agustus 2020.
Sebab, kata dia, aspek kesehatan dan higenitas menjadi mutlak diperlukan sebuah produk di tengah masa new normal saat ini. Dengan begitu, kata Ma'ruf, produk halal akan jadi good food dan pilihan konsumen, selama dan pasca pandemi Covid-19.
Tahun ini, ISEF memasuki gelaran ke-7 sejak dimulai pada 2014. Ma'ruf berharap acara ini menjadi momentum untuk mengakselerasi kerja sama internasional di bidang ekonomi dan keuangan syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pusat Halal Value Chain.
"Dengan penguatan outlet pasar global untuk produk halal dunia," kata dia.
Ma'ruf sadar saat pemerintah mendorong upaya ini, pandemi Covid-19 kemudian datang. Untuk itu, Ma'ruf meminta para pelaku ekonomi syariah bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada.
<!--more-->
Seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah, kata dia, harus didukung dengan pengembangan teknologi digital dan transaksi online. Dengan cara itu, para pelaku di sektor ini bisa terus bertahan. "Ikuti perubahan yang sedang terjadi," kata dia.
Perry juga mengatakan bahwa sejak 2014, sinergi antar pelaku ekonomi syariah semakin diperkuat. Salah satunya dalam upaya membangun Halal Value Chain ini.
Sektornya mulai dari pertanian, makanan minuman, busana, pariwisata, hingga UMKM syariah. Selain itu, sektor keuangan syariah juga ditingkatkan, baik di perbankan maupun sosial seperti infak, zakar, dan sedekah.
Di tahun 2020 ini, kata Perry, peradaban baru ekonomi keuangan syariah akan terus diperkuat dengan digitalisasi. Terutama, dengan memasuki masa pandemi Covid-19 saat ini. "Kami akan perluas (digitalisasi)," kata dia.
FAJAR PEBRIANTO