Produksi Minyak Rusia Naik Sebelum Waktu yang Disepakati OPEC+

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 2 Agustus 2020 22:27 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menaikkan kapasitas produksi minyak yang seharusnya baru dimulai Agustus sesuai dengan OPEC+. Produksi minyak Negeri Beruang Putih itu untuk periode Juli tercatat meningkat.

Berdasarkan data Kementerian Energi Rusia, produksi minyak mentah dan kondensat periode Juli sebesar 39,63 juta ton, atau setara dengan 9,37 juta barel per hari. Angka itu lebih tinggi daripada produksi minyak Juni oleh Rusia, di level rata-rata 9,32 juta barel per hari.

Padahal, sesuai kesepakatan produksi OPEC+, peningkatan kapasitas produksi seharusnya baru dimulai Agustus.

OPEC dan sekutunya sepakat pada pertemuan Juli lalu untuk melonggarkan kebijakan pemangkasan produksi minyak seiring dengan permintaan yang diyakini mulai pulih.

Koalisi 23 negara yang dipimpin Arab Saudi dan Rusia itu akan menambahkan masing-masing sekitar 1 juta barel per hari dari kapasitas produksinya yang akan dimulai pada Agustus.

Dengan demikian, secara kumulatif aliansi itu akan memangkas masing-masing sekitar 7,7 juta barel per hari pada Agustus, setelah memangkas produksi sekitar 10 juta barel per hari selama tiga bulan berturut-turut untuk menstabilkan pasar dan mendukung harga minyak.

Rusia berencana menaikkan kapasitas produksi 500 ribu barel per hari menjadi total 8,99 juta barel per hari.

Di sisi lain, meski sedikit naik, komitmen produsen minyak untuk tetap membatasi jumlah produksinya tetap direspons positif pasar. Sentimen itu pun telah membantu harga minyak bertahan di zona hijau dan menguat sepanjang Juli.

Bulan lalu, harga minyak jenis WTI telah bergerak menguat 2,5 persen, melanjutkan penguatan hingga 13,47 persen sepanjang Juni.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 31 Juli 2020, harga minyak jenis WTI untuk kontrak September 2020 di bursa Nymex naik 0,88 persen ke level US$40,27 per barel.

Sementara itu, harga minyak Brent di bursa ICE untuk kontrak Oktober 2020 berada di level US$43,52 per barel, naik 0,62 persen.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures LLC Chicago Phil Streible mengatakan bahwa penurunan persediaan minyak mentah global yang cukup signifikan karena komitmen anggota OPEC+ untuk memangkas produksi berhasil membuat harga berada di jalur pemulihannya.

Tidak hanya itu, beberapa penyuling minyak pun juga telah ikut berpartisipasi dengan baik untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak yang sempat terpuruk dan mendorong harga anjlok ke area negatif.

“Dalam beberapa perdagangan terakhir pun, harga berhasil didukung sentimen pelemahan dolar AS,” ujar Streible seperti dikutip, Minggu (2/8/2020).

Kendati demikian, secara garis besar pasar juga masih dihantui tekanan permintaan akibat sentimen pandemi Covid-19 yang membuat harga minyak WTI sulit lepas ke area level di atas US$ 42 per barel.

Wakil Presiden Eksekutif Confluence Investment Management St. Louis Bill O’Grady mengatakan kekhawatiran terbesar pasar untuk minyak mungkin adalah liburan musim panas akan segera berakhir dan angka perjalanan masih belum menunjukkan peningkatan.

Hal itu disebabkan mayoritas masyarakat membatasi perjalanan untuk menghindari penyebaran pandemi Covid-19.

“Alhasil, permintaan bensin pun sangat lemah yang seharusnya saat ini adalah periode puncak permintaan bensin karena orang akan keluar rumah untuk menikmati liburan dan mungkin permintaan tidak akan lebih baik dari level ini untuk beberapa pekan ke depan,” ujar O’Grady.

BISNIS

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

20 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya