Bali Kembali Terima Wisatawan, Luhut: Bukan Asal Buka
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 31 Juli 2020 09:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai membuka kembali destinasi wisata Bali untuk wisatawan domestik pada 31 Juli 2020. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan reaktivasi sektor wisata di Pulau Dewata telah melalui sejumlah kajian tentang kondisi penyebaran wabah Corona dan pelbagai pertimbangan lainnya.
"Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka, semua itu berangkat dari berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh, berapa mortality rate-nya. Nah itu menjadi acuan, apakah dia (Bali) masuk zona merah, apa kuning atau hijau," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Juli 2020.
Luhut mengklaim tak ada lagi wilayah yang tergolong zona merah di pulau ini. Beberapa lokasi, tutur dia, hanya tergolong sebagai zona kuning dan mayoritas sudah ditetapkan sebagai zona hijau.
Di samping itu, Luhut mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang komprehensif dalam penanganan Covid-19 sehingga semua sektor, termasuk pariwisata, sudah mulai dilakukan reaktivasi.
Dalam masa pemulihan ekonomi, tutur dia, pemerintah menyiapkan sejumlah program bantuan stimulus agar korporasi maupun UMKM bisa kembali bangkit. Begitu juga pelaku usaha wisata.
<!--more-->
Luhut mengakui, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi sektor pariwisata. Menyitir data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara pada Mei 2020 turun hinga 86,9 persen secara year on year. Bank Indonesia juga mencatat bahwa realisasi devisa pariwisata pada Mei 2020 mengalami kontraksi hingga -97,3 persen.
Saat tahap pembukaan kembali pariwisata dilakukan, Luhut pun memastikan pemerintah telah meminta semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang pandemi lanjutan.
Tanpa menerapkan disiplin protokol, Covid-19 tidak akan terkendali dan masalah itu bakal berbuntut bagi persoalan ekonomi lebih lanjut.
"Protokol kesehatan sampai ditawar-tawar. Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini," ucapnya.
Bali saat ini menjadi tulang punggung bagi kunjungan wisman ke Tanah Air. Data BPS merekam bahwa 60 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berwisata ke Bali. Pariwisata Bali juga menyumbang 28,9 persen devisa pariwisata nasional, yakni sebesar Rp 75 triliun.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA