31 Juli, Bali Mulai Buka Destinasi Wisata untuk Turis Domestik
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 28 Juli 2020 11:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan normalisasi sektor pariwisata untuk tahap kedua pada 31 Juli 2020 mendatang. Pada tahap ini, aktivitas pelancongan di destinasi wisata dibuka khusus untuk wisatawan nusantara atau domestik.
“Kami telah menyiapkan dengan baik bersama para pihak pelaku usaha pariwisata serta atas kesepakatan bupati dan walikota," kata Gubernur Bali I Wayan Koster dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 Juli 2020.
Koster menjelaskan, pihaknya telah membentuk dua tim yang masing-masing berfokus pada penanganan Covid-19 serta percepatan pemulihan ekonomi. Adapun pembukaan sektor ekonomi termasuk pariwisata dilakukan saat situasi sudah mulai kondusif.
Sebelumnya, pada 9 Juli 2020, Pemerintah Provinsi Bali telah memulai tahapan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat secara bertahap dan terbatas. Kala itu, sektor pendidikan dan pariwisata belum turut diaktifkan.
Reaktivasi kegiatan pariwisata pun dilakukan secara bertahap. Setelah dibuka lebih dulu untuk turis domestik, pemerintah berencana membuka pintu pariwisata untuk pelancong asing pada 11 September nanti.
Untuk pelaksanaan tahapan pembukaan sektor ekonomi ini, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3355 Tahun 2020 tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru di Sektor Fasilitas Umum. Khusus sektor pariwisata, pelaku yang terlibat di dalamnya harus lebih dulu melalui penilaian assessment sebelum memasuki masa normalisasi.
<!--more-->
Pelaku usaha yang telah siap akan diberikan sertifikat dan dipantau secara ketat. Jika pelaksanaan tidak sesuai dengan komitmen, pemerintah akan menghentikan aktivitas usaha perusahaan.
Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengingatkan agar pekerja serta pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali mempersiapkan diri dan terus menjalankan protokol kesehatan menyusul rencana pembukaan sektor pariwisata.
"Saya sangat bersyukur kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali akan mulai beroperasi, untuk itu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali diharapkan terus dapat menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya dan penuh kedisiplinan," kata Wishnutama.
Ia mengatakan pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Karena itu, para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali harus mampu menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya sehingga wisatawan yang bertandang bakal merasa aman.
Sementara itu untuk membantu membangkitkan sektor wisata, ia mengatakan pemerintah telah memberikan sejumlah stimulus, seperti relaksasi pajak, dana talangan, dan diskon penerbangan serta paket wisata. "Kami bersama kementerian dan lembaga lainnya terus berupaya agar dapat memberikan berbagai bantuan tambahan bagi pelaku bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan," tutur Wishnutama.