Luhut Sebut RI Akan Gencarkan Ekspor Udang ke Amrik hingga Cina

Jumat, 24 Juli 2020 20:10 WIB

Menteri PPN/Kelapa Bappenas Suharso Monoarfa berbincang dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020. Para menteri tampak berbincang santai sembari menunggu rapat yang dipimpin Presiden Jokowi itu dimulai. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia akan meningkatkan ekspor udang ke sejumlah negara dengan permintaan tinggi. Negara-negara tersebut adalah Cina, Amerika Serikat, dan Jepang.

"Karena permintaan banyak, di India lockdown, enggak ada produksi itu (udang). Jadi ini momentum bagus (untuk ekspor)," tutur Luhut saat ditemui di kantonya, Jakarta Pusat, Jumat petang, 24 Juli 2020.

Luhut mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki 100 ribu hektare lahan tambak, termasuk bakau, yang diintensifikasi untuk budidaya udang agar produksi komoditas itu tergenjot. Lahan yang dimaksud berada di Sulawesi, pantai selatan Jawa, hingga Aceh Singkil.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, kata Luhut, sedang memetakan titik-titik yang akan ditetapkan sebagai tempat budidaya udang. Pada tahap awal, yakni hingga akhir tahun, pemerintah akan mengaktifkan 30 ribu lahan tambak.

"Di Singkil sedang diinventarisasi lahannya untuk segera bisa dimanfaatkan," ucap Luhut. Kementerian pun tengah mempercepat proses administrasi pemanfaatan lahan, seperti pemberian izin terhadap instalasi pengolahan air limbah.

<!--more-->

Berdasarkan kajian Kementerian, Luhut menyatakan 1 hektare lahan diproyeksikan mampu memproduksi hingga 30-40 ton udang. Luhut berharap program padat karya ini akan membuka lapangan kerja bagi puluhan ribu orang.

Pemerintah menargetkan ekspor udang akan naik 250 persen dalam kurun waktu empat tahun, yakni mulai 2020 hingga 2024. Bila volume ekspor udang olahan pada 2018 145,226 ton, pemerintah mematok angka pada 2024 akan menjadi 363,067 ton. Sedangkan produksi udang untuk bahan baku ekspor dari 197,433 ton pada 2018 diperkirakan menjadi 578,579 ton lima tahun mendatang.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

17 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

18 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

19 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

19 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

1 hari lalu

Ini Aturan Mengenai Kewarganegaraan Ganda di Indonesia Hingga Kasus yang Pernah Terjadi

Pernyataan Menteri Koordinator Marves Luhut Pandjaitan soal pemberian kewarganegaraan ganda bagi diaspora disorot media asing. Bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya