Permintaan Mesin Jeblok, Rolls Royce Akan PHK 700 Pekerjanya

Sabtu, 18 Juli 2020 06:46 WIB

Suasana pabrik perakitan pesawat Boeing 787, pihak pengguna bebas memilih mesin pesawat yang akan dipasang pada tubuh pesawat. Salah satu pilihannya adalah Rolls-Royce Trent 1000 dan mesin General Electric GEnx 2B-12. Washington, 1 Juni 2015. David Ryder/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Rolls Royce Holdings Plc. dalam waktu dekat akan merealisasikan pemangkasan atau PHK 700 pekerjanya di Inggris pada tahun ini dan angkanya dikabarkan bakal masih akan bertambah. Hal tersebut menyusul tercapainya kesepakatan perusahaan dengan serikat pekerja.

Langkah yang diambil itu adalah salah satu bentuk perampingan bisnis dari Rolls Royce. Seperti dikutip dari Bloomberg pada Jumat, 18 Juli 2020, perusahaan sebelumnya juga telah mengumumkan rencananya untuk memangkas sekitar 3.000 pekerjanya tahun ini.

Selain memberikan kesempatan pekerja untuk mengundurkan diri dengan jaminan pesangon, perusahaan juga akan melakukan PHK secara paksa di beberapa daerah. Hal itu telah dikonfirmasi oleh juru bicara Rolls Royce.

Sejumlah sumber Bloomberg mengatakan, pemangkasan jumlah pekerja paling banyak akan terjadi di sebuah pabrik di Inchinnan, Skotlandia, serta Barnoldswick dan Birmingham di Inggris.

Keputusan Rolls Royce ini tak lepas dari tekanan yang datang dari pandemi Covid-19. Sebab, wabah telah membuat permintaan terhadap mesin buatan Rolls Royce mengalami penurunan drastis, terutama untuk mesin-mesin produk dirgantara.

Advertising
Advertising

<!--more-->

CEO Rolls Royce Warren East mengakui membutuhkan struktur perusahaan yang lebih ramping untuk menyelamatkan perusahaan dari tekanan akibat pandemi Covid-19. Pada Mei lalu, East mengaku membutuhkan langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan perusahaan.

“Ini krisis yang kami hadapi dan kami harus mengatasinya. Pelanggan maskapai penerbangan kami dan mitra kerangka pesawat tengah beradaptasi dan kami juga,” kata CEO Rolls-Royce, Warren East.

Tak hanya itu, reorganisasi juga akan berdampak pada bisnis aerospace dan saat ini perusahaan tengah melakukan kajian secara detail. East sebelumnya mengatakan kepada investor bahwa perusahaan perlu menyimpan 1 miliar pound atau setara US$ 1,24 miliar pada tahun ini karena mereka menghadapi tantangan terbesar sejak 1970-an.

Perusahaan memperkirakan angka itu akan bertambah menjadi 1,3 miliar pounds secara tahunan, dan 700 miliar pounds di antaranya berasal dari pemangkasan jumlah karyawan. Sebelumnya, perusahaan juga menyatakan rencananya untuk memproduksi 250 mesin pesawat tahun ini, lebih rendah dari estimasi sebelumnya yakni 450.

BISNIS

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

1 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

4 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

5 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

5 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

7 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

9 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya