Pelonggaran PSBB Picu Lonjakan Penjualan Mobil
Reporter
Larissa Huda
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 17 Juli 2020 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat adanya kenaikan signifikan terhadap realisasi penjualan mobil secara nasional. Angka penjualan ritel nasional tercatat sebesar 29.862 unit pada Juni 2020 atau lebih tinggi dibandingkan Mei yang hanya menjual 17.083 unit. Pertumbuhan juga terjadi pada penjualan dari pabrikan ke diler (wholessales) sebanyak 12.623 unit, lebih tinggi dari Mei sebanyak 3.551 unit.
Misalnya saja, penjualan wholesales Isuzu mengalami kenaikan menjadi 693 pada Juni lalu. Angka tersebut naik dari bulan-bulan sebelumnya yaitu sebanyak 379 unit pada Mei dan 335 unit pada April lalu. Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia Puti Annisa Moeloek menuturkan kenaikan penjualan ditopang oleh pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada awal Juni lalu.
"Isuzu bergerak di segmen kendaraan komersial. Salah satu tujuan PSBB adalah agar ekonomi bergeliat. Dan sekarang kita menyaksikan sendiri memang sudah ada pergerakan ekonomi walaupun belum 100 persen," ujar Annisa, Kamis 16 Juli 2020.
Meski selama pandemi kinerja industri otomotif secara umum turun, Annisa menuturkan ada beberapa industri yang masih stabil atau justru meningkat di masa pandemi ini, misalnya logistik atau pun e-commerce. Sektor tersebut dinilai masih stabil dan naik sehingga tetap membutuhkan kendaraan komersial untuk pelaksanaan operasionalnya.
"Kami berharap tren kenaikan ini akan berlanjut karena PSBB transisi memberikan ruang untuk ekonomi kembali berjalan," tutur Annisa.
Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan penjualan ritel pada Juni lalu tercatat sebanyak 2.488 unit. Angka itu sudah meningkat sekitar 93 persen dari penjualan pada Mei lalu.
Billy mengatakan penjualan ritel ini didorong peningkatan aktivitas konsumen. Selain itu, kenaikan juga didorong oleh lembaga pembiayaan yang memberikan relaksasi dalam kepemilikan kendaraan.
<!--more-->
"Sebagian besar leasing yang kami gunakan sudah dapat memberikan uang muka pada kisaran 20-25 persen, bahkan ada yg hingga 15 persen untuk konsumen tertentu. Hal tersebut turut mendorong penjualan saat ini" ujar Billy.
Billy melihat tren pemesanan (booking trend) pada Juli mendatang masih akan meningkat dibanding periode sama bulan lalu. Meski begitu, Billy tak bisa memprediksi angka penjualan hingga akhir tahun karena pasar masih belum stabil hingga saat ini. "Sekarang kami hanya fokus kepada pencapaian market share yang paling tidak, sama dengan tahun lalu di 14,3 persen," ujar Billy.
Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra mengatakan penjualan mobil Daihatsu Sigra masih jadi primadona di tengah pelonggaran PSBB ini. Aktivitas ekonomi yang mulai bergulir turut menopang penjualan ritel Daihatsu sebanyak 5,558 unit pada Juni atau naik dari 3.673 unit pada Mei lalu. Meski sempat tak ada penjualan wholesales pada Mei, Daihatsu mencatat penjualan sebanyak 331 unit.
"Kami juga didukung value chain Astra terutama di bidang leasing, sementara banyak perusahaan leasing lain yang terbatas sehingga berimbas lebih ketat persetujuan leasingnya" ujar Amelia.
Head Communication PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Azka berharap kenaikan permintaan pada Juni ini bisa berlanjut hingga bulan berikutnya. Penjualan Toyota pada Juni lalu tercatat 3.705 unit, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 695 unit. Meski belum ada kepastian pasar, Dimas mengatakan hingga pekan awal Juli lalu tren penjualan masih positif.
Kendaraan multiguna atau multi purpose vehicle (MPV) masih mendominasi penjualan. Mobil penumpang seperti Avanza, Rush, Inova, dan Calya masih mendominasi. "Sementara untuk mobil komersil tidak turun terlalu jauh, juga tidak signifikan," ujar Dimas.
LARISSA HUDA