Asosiasi Siap Bangkitkan Industri Baja pada Kuartal III 2020

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 14 Juli 2020 14:45 WIB

Dua pekerja mengamati proses produksi baja di PT Gunung Steel Group di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, 26 Februari 2015. Penyerapan tenaga kerja di industri baja sebanyak 200.000 orang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejalan dengan indeks manufaktur rilisan Bank Indonesia (BI), Prompt Manufacturing Index (PMI), yang menunjukkan sektor besi dan baja berada di level 27,81 pada kuartal II 2020, Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) meyakini perbaikan PMI sektor besi dan baja akan terjadi pada kuartal III 2020.

Wakil Ketua Umum IISIA Ismail Mandry mengatakan anjloknya industri baja nasional pada kuartal II 2020 disebabkan penetapan protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pasalnya, protokol tersebut menghentikan kegiatan konstruksi hampir di seluruh daerah.

"Pada kuartal III 2020 ini mulai ada masa transisi. Jadi, tentu kami semua bergairah untuk bangun kembali setelah [pelonggaran] PSBB diberlakukan," ujarnya kepada Bisnis, Senin, 13 Juli 2020.

Ismail menyarankan pemerintah memberikan kelonggaran regulasi bagi industri baja untuk mempermudah perbaikan utilitas pabrikan. Menurutnya, pemerintah telah berkomitmen untuk melonggarkan beberapa regulasi di industri baja, namun realisasi komitmen tersebut urung terjadi.

Adapun, komitmen yang dimaksud adalah pelonggaran impor sekrap baja, pengeluaran slag industri baja dari daftar limbah berbahaya dan beracun (B3), dan peningkatan tingkat komponen dalam negeri. Presiden Jokowi telah mengarahkan kabinetnya untuk melonggarkan impor sekrap baja dan pengeluaran slag baja dari daftar limbah B3 pada kuartal I 2020.

Selain itu, Ismail berharap swasta maupun pemerintah kembali menggerakkan proyek-proyek konstruksi pada paruh kedua 2020. Menurutnya, pengerjaan proyek konstruksi akan meningkatkan permintaan pada industri baja.

Namun demikian, Ismail meramalkan pertumbuhan produksi baja pada akhir 2020 akan negatif jika dibandingkan dengan realisasi akhir 2019. Pasalnya, lanjutnya, pemberlakuan PSBB pada kuartal II 2020 membuat seluruh permintaan baja pada kuartal tersebut hilang.

Ismail menilai sangat sulit bagi pabrikan baja nasional untuk mengejar produksi pada satu kuartal penuh. Namun demikian, lanjutnya, penurunan pertumbuhan produksi baja pada akhir tahun ini tidak akan mencapai 10 persen.

Ismail meramalkan utilitas mayoritas baru dapat menyentuh level 50 persen pada kuartal IV 2020 jika proyek-proyek konstruksi kembali berjalan. Adapun, saat ini utilitas industri baja berada di kisaran 30 persen atau turun dari posisi awal tahun di kisaran 70 persen.

Di sisi lain, Ismail menyatakan penurunan tarif gas pada awal semester II/2020 dapat membantu pemulihan industri baja nasional. Namun demikian, lanjutnya, utilitas industri baja belum dapat kembali ke posisi prapandemi hingga akhir 2020.

Menurutnya, konsumsi gas oleh industri baja tidak akan meningkat pada tahun ini walaupun tarif gas sudah diturunkan. Pasalnya, lanjutnya, permintaan baja nasional merosot seiring tertundanya proyek konstruksi pemerintah maupun swasta pada awal pandemi Covid-19.

"Kalau [penurunan tarif gas] dilakukan saat kondisi normal, roda industri baja akan bergerak lebih cepat. Tapi, ini baru dilaksanakan 4 tahun kemudian [setelah penerbitan Perpres No/40/2016] dan diterapkan saat pandemi," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

6 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

6 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

8 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

8 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya