Talangan Rp 8,5 T Belum Cair, Garuda Berharap Pinjaman Bank BUMN

Selasa, 14 Juli 2020 14:21 WIB

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sambil menunggu dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun dari pemerintah cair, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdiskusi dengan Kementerian BUMN agar mendapat pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Lewat cara ini, bank-bank milik pemerintah mendanai Garuda Indonesia untuk sementara waktu, sampai dana talangan Rp 8,5 triliun cair. Namun, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra tetap berharap dana talangan Rp 8,5 triliun bisa cair secepatnya.

"Sehingga bridging tak terlalu lama," kata dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020. Wacana bantuan dari Himbara ini muncul sejak Mei 2020, tapi belum ada bentuk skema finalnya.

Adapun dana talangan Rp 8,5 triliun adalah salah satu bentuk bantuan pemerintah kepada Garuda. Bentuknya adalah investasi pemerintah, bukan Penanaman Modal Negara (PMN).

Sehingga, dana ini harus dikembalikan lagi Garuda Indonesia ke negara beberapa tahun kemudian. Opsi PMN belum bisa dipilih karena posisi Garuda Indonesia yang berstatus perusahaan terbuka.

Dana talangan Rp 8,5 triliun ini juga diberikan untuk membantu Garuda yang terseok-seok di tengah sepinya penumpang dan utang jatuh tempo. Saat ini, posisi kas Garuda sudah negatif. Jika tidak ada pinjaman, Irfan menyebut posisinya akan semakin negatif sampai akhir tahun, hingga US$ 220 juta.

Sementara hingga 1 Juli 2020, saldo utang usaha dan pinjaman bank di Garuda Indonesia mencapai US$ 2,218 miliar. Dari jumlah ini, US$ 905 miliar untuk utang usaha dan pajak, US$ 668 miliar untuk pinjaman jangka pendek dan US$ 645 miliar untuk jangka panjang.

Tapi dana talangan Rp 8,5 triliun bukan satu-satunya. Irfan menyebut masih ada Rp 1 triliun lagi dari fasilitas program expo yang diharapkan cair Juli 2020 ini. Garuda akan memaksimalkan penggunaan dana ini. "Sehingga bisa meminalisir penggunaan dana dari bank Himbara," kata dia.

Adapun untuk dana talangan Rp 8,5 triliun ini, Irfan belum tahu kapan bisa diterima perusahaannya. "Kami masih diskusikan kira-kira pencairan dana talangan itu, akan kapan," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

6 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

8 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

9 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

25 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

25 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

27 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya