OJK Prediksi Uji Tuntas Cathay dan Bank Mayapada Kelar Pekan Ini

Selasa, 14 Juli 2020 06:29 WIB

Bank Mayapada. facebook.com

TEMPO.CO, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan proses uji tuntas antara Cathay Financial Holding Co. Ltd dan PT Bank Mayapada Internasional (tbk) bakal segera rampung. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan proses diprediksi bisa rampung dalam pekan ini. “Tapi tentang kepastian kapan dan teknis seperti harga hingga besarnya kepemilikan kami serahkan ke yang bersangkutan,” kata Slamet, Senin 13 Juli 2020.

Yang pasti, kata Slamet, rencana peralihan pengendali bank Mayapada antara Grup Mayapada dan Cathay Financial merupakan rangkaian upaya penyelamatan Bank Mayapada Internasional. Seperti yang diketahui berbagai isu miring sedang menerpa Mayapada mulai dari krisis ekonomi Corona, sentimen keterlibatan dalam skandal korupsi Jiwasraya sejak akhir tahun lalu menerpa bank yang dirintis oleh taipan Datuk Sri Tahir tersebut.

Terakhir, Bank Mayapada tersandung dalam konsentrasi kredit ke empat grup usaha yang terindikasi melanggar batas maksimal penyaluran kredit. Empat grup itu adalah Hanson International, Intiland, Saligading Bersama, dan Mayapada Grup sendiri senilai Rp 24,1 triliun. Slamet mengatakan Tahir bersikap cukup sportif dalam menindaklanjuti temuan OJK seperti dugaan pelanggaran BMPK. Komitmen penyelesaian itu salah satunya melalui penambahan modal ke bank.

Seperti diketahui, Tahir telah menambah modal berupa Rp 3,5 triliun dalam bentuk aset dan Rp 1,5 triliun dalam bentuk tunai. Slamet mengakui tambahan modal itu belum cukup untuk menutup konsentrasi kredit ke empat grup yang mencapai Rp 24,1 triliun. OJK telah meminta kredit itu dilunasi dengan cara mengambil alih aset yang diagunkan oleh empat grup tersebut (AYDA). “Nilai agunannya Rp 17,9 triliun,” ujar Slamet. “Cathay juga merupakan perusahaan besar yang sudah tidak perlu diragukan lagi.”

Advertising
Advertising

Cathay, lewat Cathay Life Insurance Co.Ltd, saat ini sebenarnya telah memiliki porsi 37,33 persen saham di Bank Mayapada International dengan penempatan beberapa perwakilan di jajaran kursi direksi dan komisaris. Menurut aturannya, Cathay perlu memperbesar porsi sahamnya hingga 51 persen untuk bisa menjadi pengendali mayoritas Bank Mayapada. Sebelumnya, ketika diwawancari Tempo akhir pekan lalu, Tahir mengatakan membuka opsi untuk menyerahkan kepemilikan mayoritasnya ke mitra potensial seperti Cathay.

<!--more-->

Dalam keterbukaan infomasi di Bursa Efek Indonesia, sejak 9 Juni lalu, Mayapada sudah berancang-ancang melakukan penerbitan saham atau rights Issues. Dalam klausul yang dilansir tersebut, pemegang saham lama memiliki hak pemesanan terlebih dahulu. “Saya sudah dengar rencana Cathay tapi tidak dengar langsung, kalau mereka mau ambil saham, pastinya saham saya kan,” kata Tahir.

Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan akan mengikuti arahan Tahir terkait rencana Cathay tersebut. Arah akusisi, kata Haryono, bakal berupa langkah stretegis jangka panjang yang bisa saja membikin Mayapada naik kelas. Saat ini Bank Mayapada dengan modal di kisaran Rp 20 triliun masih berada di dalam kategori Bank BUKU III. “Semua masih dipersiapkan oleh Cathay,” kata Haryono.

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, menuturkan langkah menyerahkan kepemilikan Mayapada yang dilakukan Tahir cukup efektif. Sebab, jika semakin lama dibiarkan, isu miring yang bertubi-tubi menerpa Bank Mayapada bisa menyebabkan kepanikan nasabah secara masif. “Kalau terlambat orang enggak percaya duluan, susah buat berikan kepercayaan lagi,” katanya. “Lagipula sejauh ini Indonesia masih dianggap masih potensial pasarnya,”

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 jam lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

18 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

2 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

4 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya