BPJAMSOSTEK Melayani dengan Inovasi di Tengah Pandemi
Kamis, 9 Juli 2020 17:44 WIB
INFO BISNIS - Beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, BPJAMSOSTEK menerapkan sebuah terobosan improvisasi pelayanan pada masyarakat pengguna BPJS Ketenagakerjaan dalam bentuk Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) sejak bulan Maret lalu.
“Kita coba dengan sebuah cara baru, sebuah permodelan baru, sebuah kebaruan pelayanan,” kata Agus Susanto, Direktur Utama BPJAMSOSTEK yang bertindak sebagai keynote speaker dalam acara Webinar ‘Pelayanan Tanpa Kontak Fisik di Era New Normal’ yang diselenggarakan BPJAMSOSTEK pada Kamis, 9 Juli 2020, secara online melalui aplikasi Zoom dan Youtube.
Agus mengatakan, BPJAMSOSTEK berusaha untuk meniadakan kontak fisik langsung dalam pelayanannya lewat program Lapak Asik, baik secara online maupun offline, mengingat masih adanya masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses dunia maya.
Uniknya, pelayanan offline yang sejatinya mempertemukan customer service dan para peserta BPJS pun dilakukan secara hybrid, para peserta tetap datang ke kantor-kantor cabang terdekat, namun mendapatkan pelayanan berbasis teknologi online.
Bahkan, lewat inovasi layanan yang disebut “one to many” ini, seorang customer service dapat melayani 4-6 orang peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam waktu bersamaan.
Krishna Syarif, Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK menyampaikan, dalam waktu sekitar empat bulan terakhir, wabah Covid-19 di Indonesia berdampak sangat luar biasa terhadap pelayanan publik yang dilakukan BPJAMSOSTEK. Hal ini terkait meningkatnya potensi pemutusan hubungan kerja pada para pekerja di berbagai sektor yang juga menaikan kemungkinan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJAMSOSTEK.
“Apa yang sudah kita lakukan di kanal-kanal layanan kita, baik secara digital maupun kantor cabang, kita mengantisipasi peningkatan klaim terhadap Jaminan Hari Tua,” ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, kehadiran BPJAMSOSTEK amat diperlukan dengan pelayanan yang maksimal bagi para peserta dalam jumlah besar. Bahkan, sebagai instansi pelayanan publik, BPJAMSOSTEK juga perlu menyiapkan sejumlah langkah dan solusi untuk setiap permasalahan para peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Melalui layanan online, offline, hingga kolektif yang diterapkan oleh BPJAMSOSTEK, peserta bisa lebih mudah mengajukan klaim JHT, terutama di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal lain yang menggembirakan dari inovasi pelayanan BPJAMSOSTEK adalah sistem teknologi informasi yang dibuat secara in-house oleh tim internal BPJAMSOSTEK.
“Kami membangun dengan strategi in-house development, guna memperoleh solusi teknologi yang lebih efisien dan juga termasuk cost yang tidak terlalu besar,” ucap Sumarjono, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJAMSOSTEK yang berbicara tentang Covid-19 dan percepatan digitalisasi BPJAMSOSTEK dalam webinar tersebut.
Menanggapi paparan yang telah disampaikan oleh beberapa direksi BPJAMSOSTEK, Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI berharap aturan dari penerapan program Lapak Asik dapat semakin dimatangkan.
Tanggapan lain datang dari Haiyani Rumondang, Direktur Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan tentang perlunya sosialisasi dan evaluasi lebih lanjut penerapan inovasi pelayanan BPJAMSOSTEK.
“Apakah peserta puas. Dengan ini kepuasan peserta dan sistem baru pelayanan bisa terlihat sukses atau tidaknya secara terukur," ujar Haiyani.
Webinar ini diikuti oleh kurang lebih 5000 peserta dari pihak bank, kementerian, perwakilan pemerintahan daerah, konsulat, asosiasi-asosiasi dana pensiun, akademisi dan kalangan lain, serta sekitar 2000 viewer Youtube dari sejumlah negara di dunia.
Menutup Webinar, Agus Susanto berterima kasih atas segala perhatian seluruh peserta webinar, termasuk para pembicara dan penanggap. “Saat ini bukanlah merupakan suatu obstacle, tetapi ini adalah suatu momentum. Mari kita gunakan momentum ini untuk berubah, untuk menuju yang lebih baik, untuk Indonesia maju,” katanya.(*)