Calon Deputi Gubernur BI Ini Sebut Ada 3 Fase Pemulihan Ekonomi

Selasa, 7 Juli 2020 13:40 WIB

Juda Agung. Antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Deputi Gubernur BI, Juda Agung, memaparkan fase pemulihan ekonomi nasional ekonomi di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan gejolak global. Menurut Juda, pemulihan ekonomi Indonesia harus menerapkan tiga fase, yaitu penyelamatan ekonomi, pemulihan, dan fase normalisasi kebijakan.

"Pada fase pemulihan ekonomi juga harus bertahap sesuai prioritas di mana 2020 fase penyelamatan sampai awal 2021. Ini seperti manajemen krisis bertahan dari terhentinya kondisi ekonomi," kata Juda dalam fit and proper test di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 7 Juli 2020.

Juda menyebutkan, kunci penyelamatan fase pertama, adalah bantuan sosial, restrukturisasi kredit, serta pelonggaran aturan perbankan dan sektor jasa keuangan. Dalam hitungannya, ia memperkirakan pada fase penyelamatan 2020, pertumbuhan ekonomi nasional masih dapat tumbuh 1,4 persen.

Setelah itu pada fase kedua terjadi pada tahun 2021 memasuki pemulihan ekonomi dengan terus mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Pada fase itu pemerintah perlu terus mendorong permintaan, penyiapan ekonomi digital serta reaktivasi ekonomi. Ia yakin pada fase kedua itu, ekonomi Indonesia dapat tumbuh pada level 6,71 persen.

Sedangkan pada fase ketiga adalan normalisasi kebijakan pada tahun 2022 hingga 2023. Saat itu penguatan kebijakan struktural harus terus dibangun agar dapat menjalankan ekonomi dalam era yang baru atau new normal. Juda juga optimistis pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh 5,35 persen pada 2022 serta 5,42 persen pada 2023.

Advertising
Advertising

Selain Juda Agung, ada Aida S Budiman, dan Doni Primanto Joewono yang diajukan Presiden Jokowi sebagai kandidat Deputi Gubernur BI untuk dipilih DPR. Salah satu dari mereka akan menggantikan Erwin Rijanto yang masa jabatannya berakhir 17 Juni.

Juda saat ini menjabat sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia. Sebagai asisten Gubernur, dia membawahi Stabilitas Sistem Keuangan dan Kebijakan Makroprudensial.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya