Wishnutama Sebut Destinasi Wisata Berisiko Rendah Mulai Dibuka

Selasa, 7 Juli 2020 08:55 WIB

Menparekraf Wishnutama saat peluncuran "Bulan Kemerdekaan", pada Senin, 6 Juli 2020. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan sejumlah destinasi wisata yang berisiko rendah terhadap penularan Covid-19 mulai dibuka. Beberapa objek yang dimaksud adalah candi-candi yang berada di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, yakni Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

Sejalan dengan pengaktifan kembali tempat wisata, Wishnutama menekankan perlunya para pelaku wisata di lokasi pelancongan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Khususnya, tutur dia, pengusaha yang bergerak di sektor rumah makan.

“Penting bagi pelaku industri pariwisata, khususnya pelaku usaha restoran, untuk menerapkan protokol kesehatan di era normal baru," kata Wishnutama dalam keterangannya, Selasa, 7 Juli 2020/

Wishnutama menjelaskan, sentra kuliner memegang peran yang sangat penting di kawasan wisata. Dia mewanti-wanti agar pada pembukaan destinasi tahap awal ini, laju penularan COVID-19 tidak mengalami lonjakan.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf R. Kurleni Ukar menyatakan protokol kesehatan dalam usaha pariwisata telah diatur dalam KMK Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019. Beleid ini, ujar dia, mutlak diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan, baik wisatawan, pengelola destinasi, hingga seluruh lapisan masyarakat.

Advertising
Advertising

“Protokol kesehatan ini sangat penting diikuti karena pariwisata adalah bisnis yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional,” kata Kurleni.

Di sisi lain, ia mengumbuhkan protokol kesehatan yang disusun pemerintah Indonesia telah mengacu pada standar World Travel & Tourism Council (WTTC). Beleid tersebut pun berpegang pada panduan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Kurleni mengatakan penyusunan protokol kesehatan untuk bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sudah melalui konsultasi dengan pelbagai pihak dan mempertimbangkan masukan para pelaku industri di sektor swasta. Adapun normal baru untuk pelaku usaha restoran maupun pekerjanya ialah pengukuran suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan atau sanitizer di berbagai tempat, penggunaan masker, dan pembersihan dengan disinfektan.

Selain itu, pengelola lokasi wisata harus mengutamakan kesehatan, menerapkan prinsip jaga jarak, dan meminimalisasi sentuhan fisik. Selanjutnya, mengenalkan sarana digital kepada staf maupun tamu serta menerapkan transaksi pembayaran yang bersifat elektronik atau online.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya