5 Tips Investasi untuk Milenial, Salah Satunya: Fokus ke Tujuan

Sabtu, 4 Juli 2020 13:07 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Enterpreneur yang juga alumnus Prasetiya Mulya Billy Latif mendorong kalangan milenial memanfaatkan waktu untuk selalu belajar dan berani mencoba hal baru. Kawula muda diajak untuk mengisi waktu untuk menganalisa sebuah perusahaan untuk investasi, belajar bisnis melalui berbagai channel seperti yang tersebar di dunia maya saat ini.

"Kita sebagai anak muda bisa menjadi pribadi one step ahead," kata Billy dalam siaran pers, Sabtu, 4 Juli 2020.

Billy kemudian menjelaskan bahwa perjalanannya menjadi seorang investor dimulai sejak usia 18 tahun. Dia menyampaikan anak muda memiliki kelebihan dalam melakukan investasi pada hal yang paling berharga yakni waktu. Ia menyebutkan, menabung saja tidak cukup dan investasi perlu dilakukan untuk mengejar inflasi.

Wealth Management Head Bank OCBC NISP, Juky Mariska, menambahkan, pelajaran berharga dari masa remaja yang didapat bahwa menabung dan investasi harus dilakukan sedini mungkin. Juky menekankan bahwa investasi perlu dilakukan untuk membantu generasi muda mencapai aspirasi keuangannya.

Untuk membantu generasi milenial berani mulai berinvestasi, Billy dan Juky membagikan tips berinvestasi bagi generasi milenial.

Advertising
Advertising

Pertama, menentukan tujuan investasi sebelum melakukan investasi, sebaiknya ketahui tujuan kita untuk melakukan investasi. Tujuan ini harus dibedakan menjadi tujuan jangka pendek, misalnya untuk membeli mobil atau tujuan jangka panjang, misalnya membeli rumah.

Kedua, mencari produk investasi yang cocok dengan kondisi finansial dan mental Dalam menentukan produk atau partner untuk berinvestasi dengan melakukan analisa yang mendalam mengenai perusahaan yang ingin diinvestasikan dengan melihat dari laporan keuangannya, public expose, dan lain sebagainya.

Ketiga, menyesuaikan risk dan return. Kita juga harus memahami risiko yang dimiliki oleh produk-produk investasi tersebut. Ada dua resiko dalam berinvestasi, yaitu resiko agresif dan risiko konservatif. Pada tahap ini kita sebaiknya memikirkan apakah return yang kita terima sesuai dengan risk yang kita berikan.

Keempat, memiliki keberanian dan membuat strategi mulai berinvestasi bisa dilakukan secara perlahan. Contohnya untuk pemula dengan profil resiko moderate bisa mencoba mengalokasikan 50 persen ke reksadana saham dan yang sisanya bisa dibagi ke obligasi pemerintah dan deposito.

Kelima, melakukan review secara berkala pastikan untuk melakukan review terhadap keputusan investasi setiap 3 atau 6 bulan sekali dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan tren keuangan yang sedang terjadi.

BISNIS

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

2 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

9 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

11 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

20 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

21 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya