Sri Mulyani Ingatkan Ekonomi Dunia Berpotensi Alami Depresi

Kamis, 2 Juli 2020 10:17 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi ekonomi global telah memasuki resesi, bahkan berpotensi mengalami depresi.

Hal tersebut diyakini akan menganggu banyak aspek dalam kehidupan di suatu negara. Menurutnya, pandemi Covid-19 menghilangkan progres upaya pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan rakyat.

"Pandemi mengubah cara hidup kita secara signifikan. Tak hanya itu, implikasi ke sosial dan ekonomi juga sangat signifikan," katanya dalam roundtable bertemakan Rebirthing the Global Economy to Deliver Suistanable Development, Rabu malam 1 Juli 2020.

Indonesia misalnya, mengalami kemunduran pengentasan kemiskinan sekitar 5 tahun hanya karena pandemi yang baru berjalan selama 6 bulan.

Sri Mulyani menyampaikan, pandemi yang berdampak sangat signifikan ke ekonomi ini membuat sumber pendanaan negara untuk mencapai tujuan pengembangan menjadi tertahan.

Advertising
Advertising

Pendapatan dari pajak menurun karena aktivitas ekonomi terkontraksi. Sementara pada saat yang sama, kebutuhan pengeluaran untuk sektor kesehatan dan jaring pengaman sosial, dan stimulus untuk meningkatkan ekonomi meningkat drastis.

Di Indonesia sendiri, defisit awalnya ditetapkan 1,7 persen dari PDB. Namun, karena ulah pandemi, defisit harus ditingkatkan menjadi 6,3 persen dari PDB.

"Beberapa negara defisit fiskalnya sudah melebihi batas. Indonesia masih beruntung karena defisit yang lebih rendah," katanya.

Di samping itu, rasio utang terhadap PDB juga meningkat menjadi sekitar 37 persen dalam setahun ini. Sri Mulyani menuturkan, dalam hal ini lembaga multilateral memiliki peranan penting bagi negara berkembang dan negara berpendapatan rendah.

Pihaknya juga mengapresiasi beberapa lembaga multilateral memberikan respon yang sangat cepat. Tidak hanya menyediakan dana cepat, tetapi juga mendukung negara tersebut menangani masalah kesehatan dan sosial.

Meski demikian, dia menilai pinjaman dari lembaga multilateral masih belum memadai, mengingat kebutuhan dana akan jauh lebih besar dari dana yang bisa dikucurkan lembaga multilateral.

"Jadi solusi bagi negara berkembang adalah mencari pinjaman lain, seperti menerbitkan obligasi, termasuk di pasar global," jelasnya.

Berita terkait

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

7 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

12 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

12 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

13 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya