Jokowi: Jika Serapan Anggaran Masih Rendah, Saya Tegur Menterinya

Selasa, 30 Juni 2020 12:26 WIB

Presiden Joko Widodo. Youtube

TEMPO.CO, Semarang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyinggung soal serapan anggaran kementerian/lembaga yang masih rendah terkait penanganan Covid-19.

"Saya sudah perintahkan K/L agar segera mengeluarkan anggaran belanja. Saya pantau tiap hari. Kalau masih rendah, saya telpon langsung, saya tegur menterinya atau kepala lembaganya," ujar Jokowi saat menyampaikan pengarahan melalui telekonferensi dari Semarang, Selasa, 30 Juni 2020.

Jokowi juga mengingatkan kepala-kepala daerah agar anggaran belanja khusus di bidang kesehatan, safety net dan stimulus ekonomi segera dikeluarkan. "Karena ini menyangkut peradaran uang di masyarakat. Tiga hal ini segera keluarkan dari APBD kita agar peredaran uang di masyarakat semakin besar," ujar Jokowi.

Dalam sidang kabinet pada 18 Juni 2020 lalu, Jokowi geram karena rendahnya serapan anggaran K/L untuk penanganan Covid-19. Terutama, anggaran di bidang kesehatan yang sudah disiapkan sebesar Rp75 triliun, tapi pencairannya masih di bawah 2 persen.

"Bidang kesehatan itu dianggarkan Rp75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," ujar Jokowi dalam video yang dipublikasikan di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Ahad petang, 28 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Jokowi mengatakan bahwa APBD dan APBN menjadi kunci utama untuk memicu pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kepala daerah dan juga seluruh kementerian dan lembaga diminta segera membelanjakan modal dan belanja barangnya. "Karena ini menyangkut nanti peredaran uang yang ada di masyarakat."

Jokowi menuturkan ada tiga hal utama yang menjadi fokus angggaran pemerintah yakni kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus ekonomi. Seluruhnya harus secepat mungkin terserap oleh masyarakat untuk menekan dampak pandemi terhadap sosial ekonomi.

Terlebih saat ini dunia, termasuk Indonesia, tengah berada pada krisis ekonomi dan kesehatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal dua terkoreksi negatif, setelah kuartal sebelumnya masih tumbuh 2,97 persen.

Kinerja ekonomi yang terdampak pandemi tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia. Berdasarkan data yang diterima Presiden dari Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia pun akan turun.

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

38 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

1 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

2 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

3 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

3 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

5 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya