Industri Perhotelan Sambut Optimis Pelonggaran Aturan Perjalanan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 29 Juni 2020 21:54 WIB

Seorang pegawai hotel mengenakan masker dan pelindung wajah ketika mensimulasikan penyemprotan koper tamu dengan disinfektan di Hotel Inaya Putri Bali, Nusa Dua, Bali, Jumat, 5 Juni 2020. Sejumlah hotel di kawasan Nusa Dua mulai memberlakukan protokol kesehatan bagi tamu dan pegawainya. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk melonggarkan aturan perjalanan disambut optimis oleh industri perhotelan. Perpanjangan masa berlaku hasil tes PCR dan rapid test ini diharapkan dapat mendongkrak okupansi, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran beralasan, okupansi hotel biasanya tumbuh seiring dengan penerbangan."Hotel ini okupansinya sangat bergantung pada pergerakan orang lewat udara karena pesawat menjadi sumber pergerakan utama, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia," kata Maulana saat dihubungi, Senin, 29 Juni 2020.

Sebagaimana diketahui, masa berlaku hasil rapid test dan PCR diperpanjang dari yang mulanya 3 hari dan 7 hari menjadi 14 hari. Hal ini tercantum dalam Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 09/2020. Surat Edaran tersebut menggantikan ketentuan perjalanan yang sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Nomor 07/2020 tentang Kriteria dan Persyaratan Perjalanan Orang Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Meski demikian, pelonggaran aturan perjalanan ini dinilai tak akan serta-merta meningkatkan tingkat kunjungan di destinasi wisata secara signifikan. Menurut Maulana, pengaruh pelonggaran ini kepada okupansi hotel tak akan tinggi mengingat masyarakat bakal mempertimbangkan pula biaya perjalanan jarak jauh dengan menggunakan pesawat terbang yang cenderung lebih mahal.

Advertising
Advertising

Adapun peningkatan okupansi sendiri berpotensi banyak terjadi di destinasi yang dekat dengan daerah asal wisatawan. "Di destinasi tersebut mungkin ada imbasnya, namun kenaikan juga tidak signifikan, mungkin di kisaran 20 persen pada hari tertentu. Di sisi lain wisata jarak dekat durasinya juga tidak lama," kata Maulana.

Sebelumnya pengamat penerbangan yang juga anggota Ombudsman RI, Alvien Lie menilai pelonggaran aturan perjalanan itu belum dapat mendongkrak penerbangan. Sebab, hingga saat ini minat masyarakat untuk bepergian masih rendah karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir.

BISNIS

Berita terkait

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

13 jam lalu

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

Penetapan status bandara tidak berdampak pada layanan penerbangan haji melalui Bandara Adi Soemarmo.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

18 jam lalu

Pembangunan Capai 20 Persen, Bandara VVIP IKN Berpotensi Layani Penerbangan Komersial

Kementerian PUPR menggarap runaway, sedangkan Kemenhub menggarap gedung terminal bandara VVIP IKN.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

2 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

2 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

3 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

3 hari lalu

5 Hotel Strategis Dekat Lokasi Konser Sheila On 7 di Bandung, Bisa Ditempuh Jalan Kaki

Temukan lima hotel terdekat dari Stadion Siliwangi, Bandung, lokasi konser Sheila on 7. Mulai dari hotel bintang 4 hingga bintang 2, semua berjarak kurang dari satu kilometer dari stadion.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

3 hari lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya