Ahok: Pertamina Merem Pasti Untung, Tapi Harus Diawasi

Minggu, 28 Juni 2020 14:40 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, didampingi Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan program mandatori penggunaan B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin 23 Desember 2019. Jokowi juga meminta menteri-menteri terkait dan Pertamina untuk menyiapkan penerapan B40 dan B50 beberapa waktu ke depan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan alasannya berkenan ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi petinggi perusahaan minyak negara tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui ingin membantu sahabatnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi, mengawasi kinerja perseroan.

Ahok menyebutkan pendapatan Pertamina yang mencapai Rp 800 triliun atau hampir sepertiga anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN harus selalu diawasi.

"Kalau enggak diawasi dengan baik, direksi enggak punya KPI (key performance indicator). Sedangkan KPI administratif semua. Ya ada kewajiban, (meski) merem juga untung," tutur Ahok dalam wawancara bersama Andy Noya di acara Live Instagram KickAndy Show, Sabtu petang, 27 Juni 2020.

Selain mengawasi kinerja keuangan perusahaan, Ahok ingin memastikan bahwa Pertamina memiliki daya saing di lingkup perusahaan internasional. Dia membandingkan saat ini kinerja perusahaan minyak asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), jauh di atas Pertamina.
Dalam pemeringkatan perusahaan global sepanjang 2019, kata Ahok, Petronas berada di rangking 150-an dalam Global Fortune 500. Sedangkan Pertamina bercokol di peringkat 175.
Untuk meningkatkan kinerja sekaligus membenahi Pertamina, Ahok pun bercerita telah membentuk tim transformer. Tim ini berperan mengoptimalkan potensi pegawai-pegawai muda di perusahaan. "Kami bentuk tim transformer. Saya meyakinkan anak-anak muda lulusan terbaik untuk gabung di tim transformer di dewan komisaris," tuturnya.

Menurut Ahok, pada masa lalu, posisi petinggi Pertamina seperti senior vice president harus dijabat oleh pegawai yang pengalaman kerjanya lebih dari 20 tahun. Pengangkatan itu pun dilakukan sesuai dengan golongan karyawan.

Dengan tim transformer ini, Ahok mengatakan anak-anak muda usia 30-40 tahunan yang memiliki potensi bisa menempati posisi strategis dengan jalan cepat. Bahkan, jabatan tinggi bisa diraih dengan lelang jabatan. "Sekarang anak muda doktor-doktor yang usianya 30-40 kurang lebih ada 60 persen. Masa depan Pertamina ada, asal mereka mau naik," tuturnya.
Sepanjang 2019, Pertamina mencatatkan pembukuan laba sebesar US$ 2,53 miliar atau setara Rp 35,8 triliun. Sedangkan pendapatan usaha pada tahun yang sama tercatat sebesar US$ 54,58 miliar dengan aset US$ 67,08 miliar.

Berita terkait

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

5 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

6 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

6 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

18 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

19 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

20 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya