10 Pabrik di Dalam Negeri Dapat Produksi Dexamethasone

Kamis, 18 Juni 2020 19:31 WIB

Dexamethasone. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan pengusaha farmasi nasional menyatakan angkat bicara soal dukungan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO soal dukungannya atas hasil uji klinis dari obat steroid Dexamethasone untuk pasien virus corona Covid-19.

Direktur Eksekutif GP Farmasi Dorojatun Sanusi menyatakan produsen obat di Tanah Air telah memproduksi obat anti-inflamasi tersebut dan mendukung dexamethasone dimasukkan dalam informatorium obat Covid-19 nasional. Dexamethasone juga disebutkan bukan obat baru bagi produsen obat di dalam negeri.

Meski dexamethasone merupakan obat murah, GP Farmasi menegaskan penggunaannya tidak bisa dilakukan oleh semua orang. "Secara umum, di Indonesia, dexamethasone harus (dikonsumsi) dengan resep dokter, by tablet or injection. Kalau injeksi kan harus di rumah sakit," kata Dorodjatun ketika dihubungi, Kamis, 18 Juni 2020.

Dorodjatun menjelaskan, saat ini ada sekitar 10 pabrik yang dapat memproduksi dexamethasone. Namun demikian, hanya empat pabrikan yang memproduksi dexamethasone dalam bentuk injeksi.

Lebih jauh ia menyebutkan penggunaan dexamethasone pada pasien Covid-19 harus dilakukan secara injeksi agar mendapatkan hasil yang segera. Pasalnya, dexamethasone hanya digunakan pada pasein Covid-19 dengan gejala berat untuk mengurangi angka kematian.

Advertising
Advertising

GP Farmasi, kata Dorodjatun, saat ini masih mendata ketersediaan bahan baku untuk produksi dexamethasone. Meski begitu, ia meramalkan ketersediaan bahan baku di pabrikan sedikit lantaran penggunaan dexamethasone yang sedikit sebelum adanya pandemi Covid-19. "Kalau harus impor (bahan baku dexamethasone) memerlukan waktu juga" ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa hasil uji klinis awal dari obat steroid dexamethasone untuk pasien virus corona Covid-19 adalah kabar baik. Pengujian yang dilakukan tim peneliti University of Oxford mendapati obat itu mampu mengurangi 35 persen kematian pada pasien dengan ventilator.

Menurut Tedros, hal itu merupakan pengobatan pertama yang ditujukan untuk mengurangi angka kematian pada pasien Covid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator. Mengutip laman BBC News, saat ini 50 persen pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator tidak bertahan hidup.

"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, University of Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah dan menyelamatkan nyawa ini," ujar Tedros, seperti dikutip laman Fox News, Rabu, 17 Juni 2020.

Dexamethasone, yang telah digunakan sejak 1960-an sebagai anti-inflamasi untuk pasien radang sendi dan asma ini, dijual tidak mahal dan tersedia secara luas. Peneliti University of Oxford mengatakan obat ini juga mengurangi kematian pada pasien virus Corona dengan oksigen hingga seperlima.

BISNIS | FOX NEWS | BBC NEWS | THE NEW YORK TIMES

Berita terkait

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

11 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

21 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

29 Januari 2024

Doktor Farmasi UI Temukan Daun Gambir Sebagai Produk Herbal Penurun Kolesterol

Berkat penelitiannya ini Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

11 Januari 2024

Ganjar Janji Tingkatkan Alkes dan Bahan Baku Industri Farmasi Lewat R&D

Gagasan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo untuk menyelesaikan polemik bahan baku industri farmasi dan alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi

Baca Selengkapnya

Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

21 September 2023

Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

9 September 2023

DPR Sahkan UU Kesehatan, GP Farmasi Indonesia Siapkan Strategi dan Langkah Taktis Majukan Usaha

Wakil Ketua GPFI Ferry Soetikno mengemukakan berlakunya UU Kesehatan itu dipastikan membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi.

Baca Selengkapnya