Nasib Ibu Kota Baru, Sri Mulyani: Lihat di Nota Keuangan 2021

Selasa, 16 Juni 2020 13:37 WIB

Foto udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan lokasi persis ibu kota baru Indonesia yang akan menggantikan Jakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan nasib keberlanjutan rencana pemindahan Ibu Kota Negara akan disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pembacaan Nota Keuangan 2021. "Soal Ibu Kota Negara nanti kita akan lihat di Nota Keuangan 2021, sekarang ini sedang kami buat," ujar dia dalam konferensi video, Selasa, 16 Juni 2020.

Sri Mulyani mengatakan saat ini fokus presiden dan pemerintah adalah mengatasi Covid-19, serta memulihkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Ia pun mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini saja perekonomian Tanah Air masih perlu terus dijaga agar tidak merosot.

Menurut dia, kalau proyek Ibu Kota Negara anyar bisa memulihkan ekonomi masyarakat, maka bisa masuk ke dalam program pemerintah di tahun mendatang. "Tapi kalau dia berdasarkan tingkat kemampuan kita untuk membiayai dan kondisi kita karena beban covid-19 ini harus masuk di dalam perhitungan kita," ujar Sri Mulyani. Ia memastikan perihal tersebut akan disampaikan presiden kepada DPR saat menyampaikan Rencana APBN 2021.

Terkait RAPBN 2021, Sri Mulyani mengatakan pemerintah kemarin telah mendapat masukan mengenai Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebujakan Fiskal untuk merancang anggaran tahun depan. "Jadi ini kami formulasikan saja. Nanti,assessment untuk 2021 berdasarkan situasi 2020 akan menentukan bagaimana langkah ke depan."

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memastikan pemerintah tetap akan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Namun, saat ini rencana tersebut masih melalui tahap-tahap pematangan.

"Keputusan pemerintah untuk pemindahan ibu kota sudah solid. Bahkan sebelum pandemi, pemerintah melakukan percepatan-percepatan," ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 15 Mei 2020.

Ridwan menjelaskan, saat ini pemerintah memang sudah memiliki gambaran teknis terkait pembangunan ibu kota. Begitu pula dengan perencanaan kota cerdas yang konsepnya telah tergambar dalam bentuk visual.

Namun, ia menyebut proses ini masih perlu pendalaman. Sebab, kata dia, beberapa data masih diragukan dan perlu dikaji ulang. Di samping itu, pemerintah juga masih memilah investasi untuk proyek konstruksi klaster-klaster yang akan di bangun di ibu kota baru. Penempatan investasi tersebut terus dirundingkan hingga Mei lalu. "Mana yang akan disediakan pemerintah, mana yang akan mengundang investor swasta," ucap Ridewan.

FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

46 menit lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

1 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

2 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

14 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

15 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya