Stafsus Sri Mulyani Jelaskan Rp 589 T untuk Pemulihan Ekonomi

Selasa, 9 Juni 2020 16:34 WIB

Yustinus Prastowo. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, memberi penjelasan soal alokasi dana Rp 589,65 triliun untuk keperluan pemulihan ekonomi nasional. Penjelasan ini disampaikan karena ada tudingan pemerintah lebih mengutamakan ekonomi, ketimbang kesehatan.

"Sejak awal, pemerintah tak memperlakukan ekonomi dan kesehatan sebagai suatu trade-off, yang satu meniadakan yang lain," kata Prastowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.

Menurut dia, partisi antara sektor ekonomi dan kesehatan sering kali hanya sekadar rancangan di atas kertas. Sedangkan dalam praktik di lapangan, keduanya terjalin erat. Kinerja sektor ekonomi, kata dia, tak dapat mengabaikan kesehatan, sebagaimana sektor kesehatan selalu memuat unsur ekonomi. Dapat dibedakan, namun tak dapat dipisahkan.

Prastowo mengatakan peningkatan anggaran penanganan Covid-19 menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani wabah ini. Dari awalnya Rp 450,1 triliun, menjadi Rp 677 triliun.

Alokasinya yaitu Rp 87,55 triliun (13 persen) untuk sektor kesehatan dan Rp 589,65 triliun (87 persen) untuk program pemulihan ekonomi. Menurut Prastowo, persentase 87 persen dan 13 persen sama sekali bukan berarti ekonomi lebih utama ketimbang kesehatan. Dia mengatakan Jika memang diperlukan, pemerintah pun tak segan mengalokasikan tambahan dana untuk kesehatan.

Prastowo lalu menjelaskan alokasi dari dana Rp 589,65 triliun ini. Rinciannya yaitu Rp 203,9 T (35 persen) untuk perlindungan sosial, Rp 123,46 T (21 persen) untuk UMKM, Rp 120,61 T (20 persen) untuk insentif usaha, Rp 97,11 T (16 persen) untuk sektoral dan Pemda, dan Rp 44,57 T (8 persen) untuk pembiayaan korporasi.

Jika dirinci, kata Prastowo, pembiayaan korporasi sebesar 8 persen itu pun ujung-ujungnya demi kepentingan rakyat. Sebab, alokasi dana ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran akibat pandemi dan mendorong geliat ekonomi yang bersinggungan dengan para pelaku UMKM.

Di sisi lain, Prastowo menyebut ada juga dana untuk BUMN sebesar Rp 52,57 triliun atau sekitar 8,8 persen dari anggaran pemulihan ekonomi ini. Dana ini hasil campuran, sebagian dari pos pembiayaan korporasi dan sebagian dari perlindungan sosial.

Adapun rinciannya yaitu subsidi listrik Rp 6,9 triliun, bantuan sosial logistik,pangan, sembako Rp 10 triliun, Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk empat BUMN total Rp 15,5 triliun dan talangan (investasi) untuk modal kerja bagi lima BUMN total sebesar Rp 19,65 triliun.

Jika ditelusuri lebih dalam, kata Prastowo, PMN untuk BUMN pun pada akhirnya bermuara ke UMKM juga. Misalnya, anggaran untuk PT Permodalan Nasional Madani atau PNM sebesar 1,5 triliun.

Anggaran ini nantinya digunakan untuk program perempuan prasejahtera lewat Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM). Hal yang sama, PMN ke PT BPUI sebesar Rp6 triliun (dukungan untuk Askrindo dan Jamkrindo) juga digunakan untuk penjaminan penyaluran kredit ke UMKM.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

3 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

13 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

21 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

3 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya