Salah satu protokol kesehatan yang dijalankan maskapai Garuda Indonesia adalah menjaga jarak fisik (physical distancing) dengan menjauhkan jarak kursi antar-penumpang. Instagram
TEMPO.CO, Jakarta - Kapasitas penumpang pesawat Garuda untuk angkutan udara niaga akan meningkat menjadi 70 persen dari sebelumnya 50 persen pada masa pembatasan pergerakan penumpang.
"Setelah dihitung, kapasitas penumpang pesawat dengan prinsip physical distancing (jaga jarak fisik) bisa sampai 70 persen," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra dalam wawancara bersama Tempo, Senin petang, 8 Juni 2020.
Adapun 30 persen kursi yang kosong berada di bagian tengah. Irfan memastikan, selama masa pandemi, perseroan hanya akan menjual kursi di bagian lorong (row seat) dan kursi bagian jendela (window seat) untuk mencegah penularan virus.
Dengan begitu, kata dia, penumpang akan lebih nyaman saat melakukan perjalanan. Irfan pun berseloroh, dengan pembatasan kapasitas ini, penumpang di kelas ekonomi akan menikmati tempat duduk selayaknya di kursi kelas bisnis.
Irfan melanjutkan, aturan terkait kapasitas penumpang dalam satu pesawat masih dirundingkan oleh regulator, yakni Kementerian Perhubungan. "Hari ini atau besok sudah akan keluar (aturan baru) untuk jadi 30 persen," tuturnya.
Meski skema tempat duduk penumpang akan diatur berjarak alias selang-seling, Irfan memastikan perseroannya tak akan melarang penumpang yang bepergian berdua duduk berjauhan. "Kami beri pengertian untuk penumpang yang pergi berdua. Ini jadi konsensus baru yang akan diterapkan," tuturnya.