New Normal, Kemenparekraf Prioritaskan Protokol Enam Bidang Usaha

Rabu, 3 Juni 2020 05:30 WIB

Menparekraf Wishnutama meminta Pemda aktif menyelamatkan industri pariwisata di daerahnya yang terpuruk akibat wabah virus corona. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memprioritaskan enam enam bidang usaha untuk penerapan perdana protokol kegiatan baru alias new normal di sektor pelancongan. Enam bidang yang lebih dulu menjalani simulasi adalah jasa akomodasi, jasa makanan dan minuman, jasa daya tarik wisata, jasa perjalanan, penyediaan fasilitas seni, serta produksi film, televisi, video, dan iklan

Deputi Kajian Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar, mengatakan unitnya sudah menyiapkan draf protokol umum dan khusus, termasuk prosedur tambahan untuk pelaku usaha, pekerja, serta pengunjung. “Kalau telah ditetapkan, butuh beberapa tahapan sebelum usaha dapat dibuka, seperti simulasi, sosialisasi, dan uji coba,” ucapnya, Selasa 2 Juni 2020.

Menurut dia, protokol baru belum mengikat sehingga terbuka terhadap masukan yang lebih spesifik dari asosiasi setiap bidang usaha dan kementerian lainnya. Pemberlakuannya juga masih harus menunggu payung hukum baru, serta sinkronisasi dengan regulasi di daerah. Kementerian juga menyusun panduan praktis dalam bentuk buku, infografis, dan video tutorial yang bisa diakses secara resmi oleh masyarakat. “Pelaksanaannya harus diawasi secara ketat dan disiplin, serta mempertimbangkan kesiapan Pemerintah Daerah.”

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak COVID-19 di Kemenparekraf, Ari Juliano, memastikan lembaganya tidak akan buru-buru membuka destinasi wisata, khususnya untuk turis mancanegara. Alasannya jelas, karena volume kunjungan yang sedang buruk Rilis terbaru Badan Pusat Statistik pun menunjukkan kunjungan turis asing pada April 2020 anjlok hingga 87,4 persen secara year on year.

“Presiden menginstruksikan untuk tidak tergesa-gesa,” ucapnya, kemarin.

Advertising
Advertising

Akhir bulan lalu, Ari mengumumkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang berisi standarisasi kebutuhan wisatawan. Program itu bakal digelar bertahap di Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau, kemudian di sejumlah destinasi super prioritas, sebelum akhirnya diperluas ke seluruh Indonesia. Setelah proses verifikasi pada Juni dan Juli 2020, penerapan dan sertifikasi akan berlangsung pada Agustus hingga Desember 2020.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

8 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

8 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

9 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

9 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

9 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

10 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya