Susi Pudjiastuti Jualan Kaos 'Tenggelamkan' di Tokopedia

Kamis, 28 Mei 2020 05:05 WIB

Untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjualan kaos bertuliskan "Tenggelamkan", dua buah buku berjudul Laut Masa Depan Bangsa di Tokopedia. (Sumber: Twitter @susipudjiastuti)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membantu masyarakat terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 dengan cara tersendiri. Ia berjualan kaos bertuliskan “Tenggelamkan” dan dua buah buku berjudul Laut Masa Depan Bangsa.

Dua buku itu berjudul Laut Masa Depan Bangsa: Transformasi Kelautan & Perikanan 2014-2019 dan Laut Masa Depan Bangsa: Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan. Tiga produk itu dijual di toko online Tokopedia.

“Kawan-kawan, bagi yang ingin membeli buku dan kaos tenggelamkan bertanda tangan saya sekarang bisa langsung beli,” kata Susi dalam akun twitter @pudjiastuti yang dikutip di Jakarta, Rabu, 27 Mei 2020.

Lapak dengan nama Susi Merchandise itu mencuri perhatian karena disebutkan belanja online produk dari Toko Susi Merchandise ini bisa menggunakan fitur cicilan 0 persen. Sehingga kamu bisa belanja online dengan nyaman di Tokopedia," begitu promo yang terdapat dalam laman utama di lapak itu.

Dalam cuitannya, Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa keuntungan dari penjualan kaos dan buku tersebut akan disumbangkan untuk organisasi Pandu Laut Nusantara dan masyarakat yang ekonominya terdampak pandemik Covid-19. Pandu Laut Nusantara adalah gerakan kolektif independen yang berbasis sukarelawan yang memiliki kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat laut Indonesia.

Advertising
Advertising

Kegiatan utama aktivis yang dipelopori Susi Pudjiastuti ini melakukan edukasi dan kampanye untuk menjaga dan melindungi laut dari berbagai ancaman demi masa depan

Kaos yang bergambarkan animasi Susi sebagai super hero wanita dijual seharga Rp 150.000, sedangkan dua buku yang dijajakan masing-masing Rp 200.000 dan Rp 150.000. Diposting sejak 26 Maret 2020, cuitan ini telah retweet sebanyak 818 kali, dan tanda disukai oleh 2,8 ribu akun.

Merespons hal ini, respon netizen beragam, mulai dari yang mendukung, memberi saran hingga mengkritik harganya terlalu mahal. “Kemahalan kalo kaos 150k ibu susi…turunin jadi 100k, napa? ujar Khalifah Mukidi @Bagindo_Rajo_

Susi pun membalas “Ada tandatangan saya .. dan keuntungan semua untk sdr2 kita yg memerlukan bantuan”. Ia juga menjelaskan, bahwa melakukan kegiatan mempekerjakan orang dari tukang jahit adalah juga membantu kegiatan ekonomi masyarakat.

ANTARA

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

8 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

8 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

8 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

9 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

13 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

13 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

13 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya