Pemerintah Petakan Strategi Pulihkan Wisata Destinasi Prioritas

Selasa, 12 Mei 2020 11:33 WIB

Start up travel ternama asal Jerman, Tourlane, pada 8 April 2020 merilis hasil riset yang salah satunya menetapkan Bali sebagai pulau terpopuler di dunia. Penetapan tersebut menggunakan metode pencarian dari jumlah tanda pagar (tagar) di Instagram. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah memetakan strategi pemulihan wisata untuk destinasi prioritas yang terdampak virus corona. Reaktivasi kegiatan ekonomi berbasis wisata ini akan mengutamakan sisi kesehatan dan kenyamanan pengunjung.

"Ini berlaku untuk semuanya, mulai atraksi, akomodasi, preferensi produk, transportasi, hingga label higienis," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu kepada Tempo, Selasa, 12 Mei 2020.

Rancangan pemulihan tersebut pun menjadi bagian dari konsep "new normal" yang dicanangkan Kementerian. Mengacu pada paradigma ini, nantinya dari sisi atraksi, Agustini mengatakan pelaku wisata akan diminta memperhatikan kapasitas daya tampung. Sebab, ke depan, wisatawan bakal memilih hiburan yang mengusung konsep jaga jarak fisik atau physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Agustini menerangkan, konsep ini diadaptasi dari Italia yang sudah lebih dulu menerapkan physical distancing di area pantai. Sedangkan dari sisi transportasi, dia memperkirakan perilaku wisatawan dalam memilih moda perjalanan akan berubah.

Menurut dia, wisatawan akan lebih memperhatikan waktu lama transit. Bahkan, mereka bakal mengutamakan jadwal perjalanan langsung. Karena itu, operator diminta menyesuaikan.

Begitu pula dengan kondisi di dalam armada. Agustini menjelaskan, wisatawan pada masa mendatang akan lebih memperhatikan kebersihan hingga jaminan sanitasi di dalam kendaraan yang ditungganginya.

Sementara itu, untuk preferensi produk, Agustini mengatakan pilihan wisatawan yang sebelumnya mengutamakan destinasi viral akan beralih. "Nantinya tren itu berubah ke arah kesehatan, aktivitas outdoor yang memiliki udara sejuk, self-driving, dan private tour," tuturnya.

Tren baru ini juga akan tampak di sisi akomodasi. Bila dulunya wisatawan memikirkan harga, ke depan, ia memproyeksikan tarif sudah bukan lagi menjadi pertimbangan. Perhatian wisatawan akan difokuskan pada kondisi penginapan yang higienis dan nyaman.

"Mereka juga akan memilih tipe akomodasi seperti vila, resor, atau bahkan yang dekat dengan bandara/ferry terminal sehingga jika terjadi sesuatu, transportasi akan udah diakses," katanya.

Adapun dari sisi label higienitas, Agustini mengatakan Kementeriannya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Dia berharap pemerintah dapat memberikan panduan atau pedoman bagi wisatawan yang akan melancong pasca-pandemi corona berakhir.


Berita terkait

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

9 jam lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

3 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

3 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya