Transportasi Dibuka Lagi, Saham Angkutan Darat Belum Terkerek

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 11 Mei 2020 08:59 WIB

Sejumlah awak bus mengikuti aksi memanasi mesin bus bareng di Terminal Bus Ir.Soekarno, Klaten, Jawa Tengah, Kamis 30 April 2020. Aksi tersebut sebagai wujud kebersamaan antar pengusaha bus yang tidak bisa beroperasi akibat dampak wabah COVID19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Dibukanya kembali moda transportasi secara terbatas untuk penumpang khusus ternyata belum mengerek performa emiten sektor angkutan darat. Hal ini berbeda dengan laju saham Jasa Marga yang tancap gas menguat 27,72 persen ke level Rp3.640 setelah moda transportasi dibuka lagi.

Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Dwi Rianta Soerbakti menilai pembukaan keran transportasi tidak akan berdampak terlalu besar bagi perusahan angkutan darat. Pasalnya, kebijakan itu mensyaratkan banyak hal kepada para pelanggan.

“Jadi usaha yang harus dikeluarkan [pelangggan] sangat besar dan mungkin menyebabkan permintaan atau demand bepergian tidak akan terlalu besar,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Dwi menuturkan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak disertai dengan penyelerasan aturan dari institusi lain. Sejumlah aturan yang saat ini tetap berlaku antara lain larangan mudik dan pembatasan 50 persen dari kapasitas kursi yang menyebabkan kenaikan tarif.

Keputusan Kemenhub, lanjut dia, justru berpotensi memperpanjang penyebaran pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan pemerintah fokus untuk memperketat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Indonesia.

Advertising
Advertising

“Dengan demikian, diharapkan pandemi corona dapat lebih cepat diselesaikan dan ekonomi Indonesia dapat pulih kembali. Dengan aturan Kemenhub ini, demand tidak akan melonjak, tetapi kemungkinan penyebaran corona akan makin tinggi,” paparnya.

<!--more-->

Selain membuka moda transportasi mulai akhir pekan lalu, pemerintah juga disebut tengah menyusun skenario pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19. Beredar informasi bahwa PSBB akan mulai dilonggarkan dan beberapa kegiatan bisnis akan kembali diperbolehkan beroperasi pada 1 Juni 2020.

Di sisi lain, Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk. Michael Tene mengatakan perseroan akan melihat sejauh apa peningkatan mobilitas dan permintaan ketika pembukaan bertahap ekonomi. Menurutnya, kondisi seperti PSBB saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya. “Sehingga sulit untuk memprediksi juga apa yang akan terjadi ketika PSBB mulai dilonggarkan,” tuturnya.

Michael mengatakan perseroan selalu siap menyediakan layanan transportasi yang higienis dan memenuhi standar protokol kesehatan tinggi. Dengan demikian, konsumen dapat merasa tenang dan aman dalam melakukan perjalanan.

“Layanan ini selalu kami siapkan karena kami percaya layanan yang higienis sangat penting baik pada saat PSBB seperti sekarang maupun nanti ketika roda ekonomi mulai bergerak kembali dan mobilitas masyarakat mulai meningkat,” imbuhnya.

Di lain pihak, Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Eka Setya Adrianto mengatakan akan meninjau terlebih dahulu dampak pembukaan kembali transportasi umum. Menurutnya, yang menjadi kunci bagi perseroan yakni beroperasinya perusahaan-perusahaan secara normal.

“Mengingat sebagian besar traffic kami adalah commuter sementara itu semua tergantung situasi COVID-19, oleh karenanya, kami berharap COVID-19 cepat berakhir sehingga semua kembali normal,” kata Eka.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya