Warga mengisi formulir pendaftaran Kartu Pra Kerja secara daring di Kampung Pasir Babakan, Lebak, Banten, Selasa, 14 April 2020. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengomentari delapan perusahaan digital yang menjadi mitra Kartu Prakerja pemerintah. Menurut dia, pemilihan delapan mitra ini tidak disosialisasikan ke khalayak sebelumnya.
"Kalau dilihat, ya harus ada transparansi. Itu salah satu aspek good governance. Selama ini enggak tersosialisasikan, bagaimana (pemilihan) delapan mitra ini dan pertanggungjawabannya," ujar Sandiaga dalam siaran langsung bersama Tempo, Sabtu, 9 Mei 2020.
Adapun delapan mitra yang terdaftar sebagai mitra pemerintah adalah Tokopedia, Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Sisnaker. Delapan platform ini ikut mengkurasi lembaga pelatihan sehingga kini tersedia sebanyak 2.000 lebih jenis pelatihan di program laman prakerja.go.id.
Menurut Sandiaga, perusahaan swasta yang terlibat tersebut memang sudah memiliki nama kesohor dan ekuitas investasi yang besar. Namun, itu saja tidak cukup. Dia menyarankan pemerintah kembali membuka kesempatan bagi perusahaan untuk mendaftar sebagai mitra, termasuk untuk lembaga pelatihan offline.
Sehingga nantinya, 10 ribu perusahaan yang bergerak di bidang lembaga pelatihan di Indonesia dapat turut terjaring. Dengan begitu, pemerintah mampu memenuhi aspek keadilan alias fairness bagi dunia usaha.
Di samping mengusulkan keterbukaan kerja sama terhadap mitra, Sandiaga meminta pemerintah memanfaatkan pelatihan untuk mendorong kemajuan sektor-sektor tertentu, seperti pangan. Ia berharap, dengan didorongnya masyarakat ke sektor ini, nantinya, para pencari kerja dapat menekuni usaha di bidang pangan sehingga cita-cita kedaulatan pangan tercapai.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky sebelumnya mengklaim kemitraan program ini transparan. "Terbuka sejak awal," tuturnya, 27 April lalu.
Ihwal keterlibatan delapan mitra Kartu Prakerja itu, ia mengakui perusahaan sudah melalui pendaftaran dan seleksi yang ketat. Manajemen juga memastikan terus membuka kesempatan bagi perusahaan lain yang berminat menjadi mitra platform Kartu Prakerja.