Indef: Memajukan Kereta Logistik, Tantangan Dirut Baru PT KAI

Reporter

Antara

Jumat, 8 Mei 2020 13:53 WIB

Gerbong KRL yang sudah tidak layak pakai ini dikelola PT Kereta Api Logistik (KALOG). Pembongkaran dilakukan dengan memisahkan gerbong dengan rodanya sehingga hanya menyisakan rangka KRL untuk kemudian ditumpuk. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai Direktur baru PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo perlu menuntaskan tantangan untuk memajukan kereta logistik dalam mendukung kelancaran sistem dan menekan ongkos logistik nasional.

"Mungkin menurut saya tantangan ke depan bagi Dirut baru PT KAI adalah bagaimana menyiapkan sebuah sistem perkeretaapian yang katakanlah memiliki kemampuan mendistribusikan dan mendukung kelancaran logistik barang secara cepat," ujar Eko saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.

Menurut dia, satu hal yang penting moda kereta api di Indonesia sejauh ini lebih melayani penumpang tapi masih sedikit dalam melayani logistik barang. Sementara pelayanan kereta logistik barang di Indonesia belum semasif seperti di luar negeri.

Eko menjelaskan bahwa negara-negara lain memiliki ongkos logistik yang rendah dan biaya produknya lebih kompetitif, salah satunya karena berhasil mengefisiensikan ongkos distribusi serta logistik.

Kenapa bisa efisien? Pertama, negara-negara industri besar sangat mengandalkan kereta api sebagai sarana angkut logistik dan distribusi barang di wilayah domestiknya.

"Dengan menggunakan kereta api maka ongkos distribusi barang relatif lebih murah dibandingkan menggunakan moda transportasi darat lainnya lewat jalan tol dan nasional," kata Eko.

Eko juga mengatakan alasan mengapa di Indonesia tidak menggunakan kereta sebagai sarana angkut logistik, karena keterbatasan sehingga pada akhirnya di antara dua pilihan antara mengangkut penumpang atau barang. Menurut dia, PT KAI sejauh ini lebih concern untuk mengangkut penumpang.

"Pilihan diambil karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan secara politik aspek politik lebih kelihatan nyata hasilnya. Kalau mengangkut barang lebih ke arah dunia usaha di mana hasilnya lebih terlihat bukan pada jumlah atau kuantitas melainkan pada stabilitas harga barang yang stabil dan kompetitif secara nasional," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama (Dirut) baru PT Kereta Api Indonesia atau KAI menggantikan Dirut sebelumnya Edi Sukmoro.

ANTARA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

15 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

17 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

20 jam lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

1 hari lalu

KAI Daop 9 Jember Sediakan 37 Ribu Tempat Duduk untuk Libur Cuti Bersama

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember tempat duduk tambahan selama libur kenaikan Isa Al Masih yang dirangkai dengan cuti bersama 8-12 Mei

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

6 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

12 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

14 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

14 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

14 hari lalu

Syarat Rekrutmen PT KAI IPK 3.5 dan TOEFL 500 Disorot Publik, Apa Saja Jenis TOEFL?

Sarat masuk PT KAI dengan IPK 3.5 dan TOEFL 500 mendapat kritik dan sorotan publik. Untuk posisi apa setinggi itu? Ketahui jenis-jenis TOEFL?

Baca Selengkapnya