Gerbong KRL yang sudah tidak layak pakai ini dikelola PT Kereta Api Logistik (KALOG). Pembongkaran dilakukan dengan memisahkan gerbong dengan rodanya sehingga hanya menyisakan rangka KRL untuk kemudian ditumpuk. Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai Direktur baru PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo perlu menuntaskan tantangan untuk memajukan kereta logistik dalam mendukung kelancaran sistem dan menekan ongkos logistik nasional.
"Mungkin menurut saya tantangan ke depan bagi Dirut baru PT KAI adalah bagaimana menyiapkan sebuah sistem perkeretaapian yang katakanlah memiliki kemampuan mendistribusikan dan mendukung kelancaran logistik barang secara cepat," ujar Eko saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.
Menurut dia, satu hal yang penting moda kereta api di Indonesia sejauh ini lebih melayani penumpang tapi masih sedikit dalam melayani logistik barang. Sementara pelayanan kereta logistik barang di Indonesia belum semasif seperti di luar negeri.
Eko menjelaskan bahwa negara-negara lain memiliki ongkos logistik yang rendah dan biaya produknya lebih kompetitif, salah satunya karena berhasil mengefisiensikan ongkos distribusi serta logistik.
Kenapa bisa efisien? Pertama, negara-negara industri besar sangat mengandalkan kereta api sebagai sarana angkut logistik dan distribusi barang di wilayah domestiknya.
"Dengan menggunakan kereta api maka ongkos distribusi barang relatif lebih murah dibandingkan menggunakan moda transportasi darat lainnya lewat jalan tol dan nasional," kata Eko.
Eko juga mengatakan alasan mengapa di Indonesia tidak menggunakan kereta sebagai sarana angkut logistik, karena keterbatasan sehingga pada akhirnya di antara dua pilihan antara mengangkut penumpang atau barang. Menurut dia, PT KAI sejauh ini lebih concern untuk mengangkut penumpang.
"Pilihan diambil karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan secara politik aspek politik lebih kelihatan nyata hasilnya. Kalau mengangkut barang lebih ke arah dunia usaha di mana hasilnya lebih terlihat bukan pada jumlah atau kuantitas melainkan pada stabilitas harga barang yang stabil dan kompetitif secara nasional," katanya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama (Dirut) baru PT Kereta Api Indonesia atau KAI menggantikan Dirut sebelumnya Edi Sukmoro.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
12 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.