Petugas melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi mendongkrak harga makanan dan minuman olahan usai Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi, 8 Mei 2020, bergerak menguat seiring pelonggaran kebijakan lockdown (karantina) di sejumlah negara.
Pada pukul 10.11 WIB, rupiah menguat 60 poin atau 0,4 persen menjadi Rp 14.935 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.995 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelonggaran kebijakan lockdown masih menjadi sentimen penguat harga aset-aset berisiko. "Walaupun ada kekhawatiran pelonggaran lockdown akan memunculkan gelombang kedua wabah, tapi dunia bisa meniru pelonggaran lockdown yang tidak memicu kasus wabah baru yang terjadi di Korea Selatan dan Hong Kong," ujar Ariston.
Berita mengenai melambatnya laju penambahan orang terinfeksi Covid-19 di beberapa negara, juga menjadi sentimen positif.
Selain itu data neraca perdagangan Cina bulan April yang surplus melebihi data bulan sebelumnya juga menjadi sentimen positif.
Menurut Ariston, aktivitas perdagangan Cina yang perlahan pulih bisa menopang aktivitas ekonomi negara lainnya.
"Namun demikian pasar masih mewaspadai memburuknya data-data ekonomi karena wabah," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar AS sampai Rp 15.150 per dolar AS.
Rabu lalu, rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,56 persen menjadi Rp 14.995 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.080 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp 15.009 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.127 per dolar AS.