BPS Catat Jumlah Penumpang Kereta pada Maret 2020 Turun Tajam 27,45 Persen

Senin, 4 Mei 2020 13:49 WIB

Calon penumpang antre untuk melakukan pembatalan tiket kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 23 April 2020. Terkait dengan larangan mudik 2020, PT Kereta Api Indonesia akan melayani pembatalan tiket kereta dengan pengembalian dana 100 persen bagi penumpang, pembatalan dapat dilakukan hingga 30 April 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang kereta api sepanjang Maret 2020 menurun tajam sebesar 27,45 persen atau tinggal 23,4 juta orang bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi untuk semua rute angkutan kereta, baik untuk rute Jabodetabek, Jawa di luar Jabodetabek, maupun Sumatera.

"Secara rinci, jumlah penumpang Jabodetabek turun 27,59 persen, penumpang Jawa non-Jabodetabek 27,45 persen, dan penumpang kereta Sumatera turun 21,19 persen," tutur Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsung, Senin, 4 Mei 2020.

Dari total penumpang kereta, penurunan terbesar terjadi untuk rute Jabodetabek atau kereta rel listrik (KRL). Musababnya, total penumpang kereta KRL mencapai 18,5 juta orang atau 79,18 persen dari total penumpang kereta api.

Suhariyanto mengungkapkan, angka penurunan terjadi lantaran adanya penerapan jaga jarak fisik menyusul mewabahnya virus corona. "Sebelum Covid-19, jumlah penumpang KRL 900 ribu per hari. Setelah itu tinggal 300 ribu per hari karena adanya physical distancing sampai PSBB sehingga ada pembatasan jumlah penumpang," katanya.

Adapun secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari-Maret 2020 terekam sebanyak 89,8 juta orang atau turun 12,58 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019. Meski angkutan penumpang melorot, tren angkutan barang melalui kereta api justru tercatat naik.

Suhariyanto menjelaskan, jumlah volume barang yang diangkut sepanjang Maret 2020 mencapai 4,5 juta ton atau naik 15,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan selama periode Januari-Maret 2020 jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 13,0 juta ton atau naik 5,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut tercatat terjadi di wilayah Sumatera sebesar 12,14 persen. Adapun pengangkutan barang di periode tersebut untuk wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 10,72 persen.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

10 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir

13 jam lalu

Kecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir

Kereta Api Pandalungan dari Stasiun Gambir tiba di Stasiun Jember pukul 13.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

18 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

5 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya