Politikus Ini Sebut Cetak Sawah Baru Tak Efektif Genjot Produksi

Senin, 4 Mei 2020 11:58 WIB

Lahan Cetak Sawah Terbengkalai di Sumatera Selatan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin menilai program cetak sawah baru di lahan gambut sebagai anomali. Sebab, menurut dia, sejarah membuktikan bahwa pencetakan sawah baru tak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional. "Kebijakan program cetak sawah ini benar-benar anomali," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Ahad, 3 Mei 2020.

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera ini menyebutkan sejumlah alasan program cetak sawah baru tak tepat sasaran. Pertama, di masa lalu sudah dibuktikan bahwa Rp 1,6 triliun pernah lenyap dari APBN akibat memaksakan lahan gambut dibuka untuk sawah. "Yang tidak berefek sama sekali terhadap cadangan pangan nasional," kata Akmal.

Ia juga menyoroti anggaran cetak sawah sebesar Rp 209,8 miliar pada postur anggaran tahun 2020 dan kemudian dipangkas menjadi Rp 10,8 miliar rupiah akibat penghematan. Angka itu kini setelah refocussing menjadi nol rupiah.

Akmal menyebutkan bahwa percetakan sawah tak bisa instan, tapi membutuhkan waktu minimal satu tahun. Hal itu pun belum mencakup proses pembangunan infrastruktur penunjang seperti irigasi dan jalan.

Oleh karena itu, Akmal berharap pemerintah dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan. Terlebih sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan sebelumnya menemukan masih ada sawah-sawah yang merupakan cetakan periode 2014-2019 yang belum termanfaatkan secara optimal.

Advertising
Advertising

Menurut Akmal, optimalisasi pemanfaatan sawah yang sudah dicetak periode 2014-2019 lebih baik dilakukan ketimbang membuka lahan baru, apalagi lahan gambut.

Pernyataan Akmal menanggapi rencana program pembukaan lahan atau cetak sawah baru oleh Kementerian Pertanian. Program yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini akan difasilitasi dan didanai oleh BUMN.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

9 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

13 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

14 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

16 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

17 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

17 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

18 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

18 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya