Kata Mari Elka Soal Perbedaan Krisis 2008 dan Saat Pandemi Corona

Reporter

Antara

Sabtu, 25 April 2020 15:58 WIB

Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, Mari Elka Pangestu, dalam acara Indonesia Millenial Summit di Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu menyampaikan soal beda krisis ekonomi yang terjadi pada 2008 dengan saat pandemi virus corona Covid-19 pada 2020.

“Jika kita bandingkan dengan 2007, di 2020 situasi sejak awal sudah melemah. Di 2008 tidak, namun kemudian terjadi krisis,” kata Mari Elka pada Public Webinar yang digelar Center for Strategic and International Studies (CSIS), Sabtu, 25 April 2020.

Mari menyampaikan, pada 2008, tidak semua negara terkena dampak secara ekonomi, di mana kebanyakan hanya pada negara berkembang. Sementara saat ini, krisis ekonomi terjadi di hampir seluruh negara di dunia.

Selain itu, lanjut Mari, krisis yang terjadi saat ini mengganggu seluruh aspek ekonomi, mulai dari permintaan, stok, perdagangan, keuangan, komoditas, hingga pariwisata.

“Secara terminologi apa yang terjadi saat ini bisa dibilang yang terburuk setelah perang dunia,” kata Mari.

Menurut Mari, hal terpenting yang perlu dilakukan saat resesi terjadi di tengah pandemi Covid-19 adalah penyelamatan jiwa, dengan menjaga jarak atau karantina.

Selain itu, kata dia, memastikan masyarakat menjalankan protokol kesehatan. Misalnya melalui penyediaan sanitasi yang memadai.

“Bagaimana mungkin kita meminta masyarakat selalu mencuci tangan namun airnya tidak tersedia. Itu penting,” ungkap Mari.

Selain itu, memastikan ketersediaan pangan tercukupi. Salah satunya dengan tetap menjaga agar sektor pertanian dapat berjalan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Kemudian, sektor manufaktur yang menjadi penggerak ekonomi juga dapat tetap beroperasi, dengan ketat menjalankan protokol kesehatan.

“Bahkan mungkin sebagian lini produksi manufaktur dapat digunakan untuk memproduksi produk kesehatan yang dibutuhkan seperti masker,” ujar Mari.

Hal yang tidak kalah penting adalah mendukung tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

20 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

20 hari lalu

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

Ekonom Mari Elka Pangestu buka suara soal serangan Iran ke Israel yang nantinya bakal berdampak ke perekonomian dunia termasuk Indonesia. Hal itu akan berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

39 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

40 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

29 Februari 2024

22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

Jokowi mengungkapkan dunia sedang mengalami krisis pangan, sehingga setiap negara berhati-hati untuk mengekspor beras.

Baca Selengkapnya

Krisis Makanan di Palestina, UNRWA: Pasokan Makanan Tidak Masuk ke Gaza utara Sebulan Terakhir

27 Februari 2024

Krisis Makanan di Palestina, UNRWA: Pasokan Makanan Tidak Masuk ke Gaza utara Sebulan Terakhir

Kelaparan mengintai Gaza, Palestina akibat krisis makanan, ketika badan-badan bantuan berjuang untuk mengirimkan makanan ke bagian utara, kata UNRWA

Baca Selengkapnya

Terkini: Usai Pilpres Harga Pangan Kompak Naik, Jokowi Kembali Bagi Bansos di Tengah Kelangkaan Beras

16 Februari 2024

Terkini: Usai Pilpres Harga Pangan Kompak Naik, Jokowi Kembali Bagi Bansos di Tengah Kelangkaan Beras

Harga komoditas bahan pangan semua mengalami kenaikan dua hari setelah pemilihan umum (Pemilu).

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Ekonomi Amerika Serikat Terancam karena Utang Bertambah Terus

29 Januari 2024

JPMorgan Ingatkan Ekonomi Amerika Serikat Terancam karena Utang Bertambah Terus

JPMorgan memperingatkan ekonomi Amerika Serikat berjalan menuju bencana karena utang negara yang terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun Koalisi Masyarakat: 9 Tahun Dipimpin Jokowi, Demokrasi Indonesia Semakin Krisis

29 Desember 2023

Catatan Akhir Tahun Koalisi Masyarakat: 9 Tahun Dipimpin Jokowi, Demokrasi Indonesia Semakin Krisis

Koalisi Masyarakat Sipil menyatakan demokrasi Indonesia di era pemerintahan Presiden Jokowi mengalami kemunduran serius.

Baca Selengkapnya