Kala Stok Beras 'Pindah' ke Dapur Masyarakat Menengah Atas

Jumat, 24 April 2020 10:03 WIB

Aktivitas penjualan beras di pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 27 November 2017. Kepala Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan saat ini pihaknya masih menyimpan stok 1,2 juta ton baik untuk beras sejahtera (rastra), cadangan pangan, maupun komersial. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi, memprediksi stok beras akan bergeser dari sentra produksi ke dapur-dapur milik masyarakat. Pergeseran ini terjadi karena salah satunya karena sebagian kelompok masyarakat membeli lebih banyak beras di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Middle-up (menengah atas) itu memang secure stok sendiri di rumah,” kata Arief dalam acara Ngobrol@Tempo di Jakarta, Kamis malam, 23 April 2020. Adapun Food Station adalah perusahaan daerah DKI Jakarta yang mengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) di Jakarta Timur.

Arief memprediksi, masyarakat yang biasanya membeli 10 kg beras, kini menambah pembelian jadi 20 kg. “Jadi konsumsi sebenarnya tidak berubah banyak, hanya gudangnya pindah ke warga,” kata dia.

Pernyataan ini disampaikan Arief di tengah naiknya harga beras di pasaran. Dua hari sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kementerian Perdagangan dan instansi terkait lainnya untuk memastikan agar seluruh harga kebutuhan pokok terjangkau oleh seluruh masyarakat.

Tak hanya karena pembelian di masyarakat yang meningkat, tapi pergeseran ini juga terjadi karena ada bantuan sosial. Sebab, sejumlah pemerintah daerah juga mengamankan pasokan pangan mereka masing-masing di tengah PSBB.

Advertising
Advertising

Bantuan ini misalnya, sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Sosial.“Sebagai pemerintah memang harus sediakan pangan untuk masyarakat bawah yang tidak bisa beli cadangan pangan, kebanyakan masyarakat dengan income harian, ini yang harus di-cover,” kata dia.

Sehingga, dua variabel inilah, bantuan sosial dan kenaikan pembelian di masyarakat, yang membuat permintaan beras meningkat. Sehingga, harga pun ikut naik. Saat ini, kata Arief, berapapun beras yang diproduksi, langsung terserap habis masyarakat. “Jadi bukan tidak ada stok, cuma bergeser,” kata dia.

Sampai hari ini, Arief bersyukur karena pasokan beras di PIBC masih normal. Hanya saja, Arief mewaspadai satu sampai dua bulan ke depan saat panen mulai berkurang. Hari ini, Arief cukup kesulitan untuk mencari beberapa produk guna keperluan paket sembako. “Karena beberapa penyedia (bantuan sosial) itu berebut untuk selesaikan target di kabupaten dan kota,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, mengkonfirmasi kebenaran prediksi dari Arief. Dalam rapat terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto rupanya telah melaporkan bahwa mayoritas atau 47,57 persen stok beras saat ini ada di rumah tangga.

Lalu 18 persen di pedagang, 19 persen di Gudang Bulog, dan sisanya di beberapa lokasi lain seperti restoran dan hotel. “Ini yang dilaporkan BPS, menggambarkan stok paling beras di rumah tangga,” kata Agung.

Sampai akhir April ini, kata Agung, pasokan beras sebenarnya surplus 6 juta ton. Maka dengan laporan BPS tersebut, 3 juta ton beras ada di dapur milik masyarakat. “Pak Arief benar, mungkin 25 sampai 40 kg,” ujarnya. Sementara, cadangan beras yang bisa digunakan untuk mengintervensi pasar hanyalah 19 persen yang ada di Gudang Bulog.

Meski demikian, Agung mengatakan Kementerian Pertanian dan Bulog terus berusaha keras memaksimalkan penyerapan beras petani. April dan Mei ini, Bulog ditargetkan menyerap 600 ribu ton beras, yang akan menambah stok 1,4 juta ton yang ada di gudang saat ini.

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

15 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

28 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya