Investasi 4,37 T Masuk Indonesia, BI: Bunga Tinggi, Risiko Turun

Rabu, 22 April 2020 15:31 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan sambutan dalam konferensi internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-13 di Bali, Kamis, 29 Agustus 2019. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) yang masuk ke Indonesia pada 13 sampai 20 April 2020 mencapai Rp 4,37 triliun. Masuknya arus modal di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 ini dinilai menunjukkan kepercayaan asing terhadap aset keuangan di Indonesia berangsur mengalami kenaikan.

“Memang saham masih outflow Rp 2,8 triliun, sehingga sehingga secara neto inflow asing ke portofolio Indonesia mencapai Rp 1,57 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers online di Jakarta, Rabu, 22 April 2020.

Perry mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan arus modal ini masih terus masuk ke Indonesia. Kedua faktor ini biasanya yang menjadi pertimbangan utama investor global selama ini.

Pertama yaitu imbal hasil investasi portofolio SBN Indonesia yang masih cukup menarik. Sebagai contoh, yield spread obligasi Indonesia untuk tenor 10 tahun dengan US treasury memiliki perbedaan 7,1 persen. “Ini cukup menarik untuk investasi portofolio di Indonesia,” kata dia.

Sementara jika diukur dengan yield secara riil (yield dikurangi inflasi) surat utang pemerintah Indonesia ini juga masih menarik. Dengan ekspektasi inflasi 4,6 persen, maka yield di Indonesia masih lebih tinggi dari Meksiko, India, maupun negara Asia lainnya.

Advertising
Advertising

Faktor kedua yaitu premi risiko yang terus menurun. Sebelum Covid-19, kata Perry, BI mencatat volatility index (vix) di angka 18,8. Lalu saat puncak Covid-19 pada minggu kedua Maret 2020 di Indonesia, index ini naik menjadi 83,2. Lalu pada data terakhir, angkanya sudah turun menjadi 43,8.

Situasi ini, kata Perry, menunjukkan kepanikan pasar keuangan yang mencapai puncak pada minggu kedua Maret sudah berangsur reda. Meski ketidakpastian masih berlangsung, namun jauh lebih rendah.

Kedua situasi inilah yang membuat Bank Indonesia yakin daya tarik investasi di aset keuangan Indonesia, khususnya SBN, akan semakin meningkat. “Ini juga yang mendasari perkiraan kami bahwa itu mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Perry.

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

4 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

13 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

14 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya