BI Sebut Minat Investor Asing di SBN Tinggi Meski Pandemi Corona

Rabu, 22 April 2020 15:28 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pemaparan dalam acara Digital Transformation For Indonesian Economy di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020. TEMPO menggelar acara diskusi bertajuk Digital Transformation For Indonesian Economy dengan tema Finding The New Business Models. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan tingginya minat investor asing terhadap Surat Berharga Negara atau SBN di tengah wabah corona. Menurut catatan Bank Indonesia, investasi portofolio pada Surat Berharga Negara (SBN) yang masuk ke Indonesia pada 13 April 2020 sampai 20 April 2020 mencapai Rp 4,37 triliun.

Masuknya arus modal di tengah Covid-19 ini dinilai menunjukkan kepercayaan asing terhadap aset keuangan di Indonesia berangsur mengalami kenaikan.
“Memang saham masih outflow Rp 2,8 triliun, sehingga sehingga secara neto inflow asing ke portofolio Indonesia mencapai Rp 1,57 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers online di Jakarta, Rabu, 22 April 2020.

Perry mengatakan ada dua faktor yang menyebabkan investasi asing ini masih terus masuk ke Indonesia. Kedua faktor ini biasanya yang menjadi pertimbangan utama investor global selama ini.

Pertama yaitu imbal hasil investasi portofolio SBN Indonesia yang masih cukup menarik. Sebagai contoh, yield spread obligasi Indonesia untuk tenor 10 tahun dengan US treasury memiliki perbedaan 7,1 persen. “Ini cukup menarik untuk investasi portofolio di Indonesia,” kata dia.

Sementara jika diukur dengan yield secara riil (yield dikurangi inflasi) surat utang pemerintah Indonesia ini juga masih menarik. Dengan ekspektasi inflasi 4,6 persen, maka yield di Indonesia masih lebih tinggi dari Meksiko, India, maupun negara Asia lainnya.

Faktor kedua yaitu premi resiko yang terus menurun. Sebelum Covid-19, kata Perry, BI mencatat volatility index (vix) di angka 18,8. Lalu saat puncak Covid-19 pada minggu kedua Maret 2020 di Indonesia, index ini naik menjadi 83,2. Lalu pada data terakhir, angkanya sudah turun menjadi 43,8.

Advertising
Advertising

Situasi ini, kata Perry, menunjukan kepanikan pasar keuangan yang mencapai puncak pada minggu kedua Maret sudah berangsur reda. Meski ketidakpastian masih berlangsung, namun jauh lebih rendah.

Kedua situasi inilah yang membuat BI yakin daya tarik investasi di aset keuangan Indonesia, khususnya SBN, akan semakin meningkat. “Ini juga yang mendasari perkiraan kami bahwa itu mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Perry.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

18 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

20 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya