Jokowi Larang Mudik Lebaran, Bagaimana Operasional Jalan Tol?
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 21 April 2020 11:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Danang Parikesit angkat bicara menanggapi keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini.
Danang mengatakan akan mengikuti arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono terkait operasi jalan tol ketika mudik dilarang. "Instruksi Bapak Presiden kan pagi ini, mungkin setelah itu akan ada keputusan pimpinan secara teknis bagaimana mekanismenya," ujar dia kepada Tempo, Selasa, 21 April 2020.
Namun demikian, ia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pelbagai skenario, baik skenario operasi seperti biasa jingga pelarangan penuh perjalanan antar wilayah untuk penumpang. Di sisi lain BPJT tetap akan menjaga kelancaran distribusi logistik barang kebutuhan sehari-hari, alat dan bahan medis, serta material produksi.
"Kami akan siap dengan skenario full preparedness terutama di jalan tol dan rest area," tutur Danang. Beberapa hal yang disiapkan adalah lokasi screening, check points serta buka tutup pintu tol yang akan dikoordinasikan bersama jajaran kepolisian.
Presiden Jokowi akhirnya memutuskan melarang masyarakat untuk mudik Lebaran 2020. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Data terakhir menunjukkan kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 6.760.
"Pada hari ini, saya mengambil keputusan besar. Dalam rapat hari ini saya sampaikan bahwa mudik semuanya akan kita larang. Oleh karena itu, persiapan mengenai semua ini harap dipersiapkan," ujar Jokowi via telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 21 April 2020.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah untuk mudik Lebaran 2020 hanya sebatas mengimbau masyarakat tidak mudik saja. Tidak ada larangan secara resmi. Namun, Presiden Jokowi juga menyatakan tidak menutup peluang melarang mudik, sesuai evaluasi perkembangan di lapangan. Sikap presiden ini banyak dikritik karena dianggap tidak tegas.
DEWI NURITA