TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menyiapkan empat unit komputer serta petugas untuk memberikan bantuan pendampingan kepada warga yang membutuhkan bantuan saat mengisi aplikasi Kartu Prakerja secara daring.

“Bantuan ini diberikan untuk membantu warga yang kesulitan mengisi pendaftaran aplikasi Kartu Prakerja,” kata Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lusiningsih di Yogyakarta, Senin, 20 April 2020.

Pada pendaftaran gelombang pertama pekan lalu, tercatat 52 pendaftar memanfaatkan fasilitas dan meminta bantuan dari petugas Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta. Saat ini, sudah memasuki pendaftaran Kartu Prakerja gelombang dua yang dilakukan Senin hingga Kamis.

Menurut dia, warga yang mengalami kesulitan dan kemudian meminta bantuan petugas biasanya sudah berusia tua sehingga tidak terlalu memahami cara menggunakan komputer, bahkan tidak mengerti internet.

“Ada saja kendala yang mereka hadapi. Misalnya belum memiliki alamat e-mail untuk membuat akun pendaftaran, sehingga petugas pun harus membantu membuatkan alamat e-mail terlebih dulu. Atau kesulitan saat harus mengunggah foto dan dokumen lainnya,” katanya.

Namun demikian, lanjut Lusiningsih, petugas akan berusaha seoptimal mungkin membantu warga saat akan mengisi aplikasi Kartu Prakerja dengan tetap menerapkan physical distancing untuk mencegah penularan virus corona.

Upaya physical distancing tersebut juga dilakukan dengan memberikan batas berupa tirai plastik antara komputer yang digunakan oleh pendaftar dengan petugas yang membantu.

“Tetapi, terkadang petugas juga harus membimbing langkah demi langkah sehingga sulit jika harus tetap berada di balik tirai plastik. Tetapi, kami tetap upayakan untuk memberikan bantuan secara aman,” katanya.

Lusiningsih mengatakan, warga yang datang untuk mendaftar Kartu Prakerja biasanya hanya memahami bahwa mereka akan memperoleh bantuan berupa uang Rp 600 ribu per bulan.

”Banyak yang belum mengerti jika mereka harus mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikat baru bisa mendapat bantuan,” katanya.

Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta sudah membuat edaran terkait cara mudah untuk mengakses Kartu Prakerja sehingga warga bisa melakukan pendaftaran langsung dari rumah bahkan melalui telepon yang mereka miliki.

Saat ini, lanjut dia, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berencana menggandeng perusahaan di kota tersebut yang sudah merumahkan atau melakukan PHK terhadap karyawannya untuk membatu memberikan pendampingan saat mengisi aplikasi Kartu Prakerja.

Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa mendaftar Kartu Prakerja adalah, berstatus sebagai warga negara Indonesia, sudah berusia minimal 18 tahun, tidak sedang menempuh pendidikan formal dan belum memperoleh bantuan sosial dalam bentuk apapun dari pemerintah.

Setelah mendaftar dan mengikuti seleksi, maka data pendaftar akan masuk ke pusat untuk diverifikasi. Pendaftar yang lolos akan memperoleh bantuan total manfaat Rp 3,55 juta namun tidak seluruhnya diserahkan dalam bentuk uang.

Rinciannya adalah, Rp 1 juta untuk pelatihan, insentif Rp 600 ribu yang diterimakan empat kali dan insentif evaluasi Rp 50 ribu yang diserahkan tiga kali. Bantuan diserahkan melalui rekening di bank, atau melalui aplikasi pembayaran elektronik.

“Hanya saja, karena sistem ini terpusat, maka kami tidak mengetahui sudah ada berapa pendaftar dari Yogyakarta yang lolos verifikasi di pusat dan bisa memperoleh manfaat,” katanya.

Seharusnya, lanjut Lusiningsih, pendaftar yang dinyatakan lolos verifikasi sudah bisa mulai membuka aplikasi pelatihan online yang sudah disiapkan, baik itu dari tokopedia, bukalapak, sisnaker, ruang guru, dan lembaga lainnya.

Pendaftaran Kartu Prakerja rencananya dibuka untuk 30 gelombang. Setiap gelombang dibuka tiap pekan, yaitu pada Senin-Kamis untuk pendaftaran, dan pengumuman dilakukan mulai Jumat.

ANTARA