Pemerintah Didesak Tugaskan Pindad Produksi Massal Ventilator

Reporter

Antara

Senin, 20 April 2020 14:14 WIB

Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti (kedua kiri), Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono (kedua kanan), Wakil Ketua II DPD RI Mahyudin (kanan), dan Wakil Ketua III DPD RI Sultan Bachtiar (kiri) saat memimpin Rapat Paripurna ke-4 Masa Sidang I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019. Rapat Paripurna beragendakan penetapan alat kelengkapan, dan pengesahan keanggotaan alat kelengkapan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti mendesak pemerintah pusat untuk menugaskan PT Pindad (Persero) memproduksi massal alat bantu pernapasan atau ventilator yang dibutuhkan rumah sakit dalam penanganan COVID-19.

Menurut La Nyalla, harga ventilator yang ditawarkan PT Pindad lebih murah daripada produk impor. Selain itu, bahan baku alat ventilator yang diproduksi PT Pindad berasal dari komponen lokal.

"Bayangkan harga produk impor sekarang bisa mencapai Rp 900 juta hingga Rp1 miliar. Sementara Pindad bisa buat dari yang paling sederhana di angka Rp10 juta hingga yang paling mahal di angka Rp100 juta," kata La Nyalla saat berkunjung ke Kantor PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Senin, 20 April 2020.

Dia meminta pemerintah memanfaatkan ciptaan anak bangsa yang harganya lebih terjangkau dibanding produk luar negeri.

"Saya rasa, pemerintah perlu segera menugaskan Pindad untuk memproduksi massal, dan mendistribusikan ke rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia,” kata dia.

Dia menjelaskan, ketahanan nasional terbagi menjadi tiga sektor. Selain ketahanan pangan dan energi, kata dia, sektor kesehatan termasuk dalam ketahanan nasional.

Maka dari itu, ia mengajak seluruh pihak untuk serius melakukan semua upaya dalam mempertahankan ketahanan di sektor kesehatan. Perlindungan kepada tenaga medis, baik dokter maupun perawat dan seluruh tenaga kerja yang terlibat di rumah sakit, menurutnya juga termasuk dalam ketahanan kesehatan.

Sementara itu, anggota DPD RI dari Dapil Jawa Barat Oni Suwarman mengingatkan pandemi Covid-19 saat ini bukan hanya terjadi di kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi sudah merata di seluruh provinsi di Indonesia.

Ia menilai kesiapan rumah sakit, khususnya terkait dengan ketersediaan ventilator sangat tak sebanding dengan jumlah pasien.

“Dan kalau faktanya produk ini jauh lebih murah daripada impor, mengapa tidak langsung dieksekusi untuk produksi?” katanya.

Saat ini, Pindad telah menyiapkan sejumlah produk ventilator. Yang pertama, Ventilator Resusitator Manual (VRM) serta dua tipe Ventilator Covent-20, yakni tipe CPAP (oksigen terapi) dan tipe CMV (pasien gagal napas).

Untuk VRM dipatok dengan harga Rp 10 juta, sedangkan Covent-20 CPAP dipatok dengan harga Rp 60 juta dan Covent-20 CMV dengan harga Rp 100 juta.

Direktur Utama PT Pindad Persero, Abraham Mose menjelaskan untuk tipe VRM murni hasil kreasi Pindad. Sedangkan ventilator berjenis Covent-20, merupakan hasil kerja sama PT Pindad dengan Universitas Indonesia.

“Untuk tipe Covent-20 cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar-rumah sakit, dan transportasi atau mobile," kata Abraham.

Selain itu ia juga menitipkan aspirasi terkait ketahanan penguatan di sektor industri hulu. Seperti tabung oksigen untuk rumah sakit yang spesifikasinya berbeda dengan tabung LPG.

“Kami bisa memproduksi, tetapi bahan baku platnya yang ternyata harus impor. Ini titipan aspirasi dari kami,” katanya.

ANTARA

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

11 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

20 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

20 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

26 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

33 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

47 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

48 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

48 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

48 hari lalu

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

49 hari lalu

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad

Baca Selengkapnya