Komisi V DPR Desak Pemerintah Tegas Tetapkan Larangan Mudik

Minggu, 12 April 2020 17:23 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus AKAP di terminal bayangan Pondok Pinang, Jakarta, Jumat, 3 April 2020. Meski pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk menunda mudik atau pulang kampung sebagai salah satu langkah membatasi penyebaran wabah COVID-19, sejumlah penumpang masih terlihat kembali ke kampungnya. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhayati Monoarfa meminta pemerintah tegas menetapkan larangan mudik di tengah pandemi virus corona. Menurut Nurhayati, kebijakan yang diambil pemerintah saat ini hanya bersifat imbauan dan berpotensi menimbulkan masalah baru di masa mendatang.

"Kami mendesak pemerintah tegas. Kalau tetap ada beberapa persen orang yang tetap mudik, ini jadi masalah seperti pertambahan pasien dalam pengawasan baru di daerah," ujar Nurhayati dalam konferensi video, Ahad, 12 April 2020.

Nurhayati mengatakan fenomena mudik akan berpotensi meningkatkan jumlah pasien dalam pengawasan di daerah. Kondisi ini telah terjadi beberapa waktu lalu ketika perantau dari Jakarta dan kota sekitarnya berbondong-bondong pulang ke daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Menurut Nurhayati, tingginya gelombang mudik yang menyebabkan melonjaknya angka pasien dalam pengawasan ini cukup mengkhawatirkan. Musababnya, ia memandang daerah belum terlampau mampu menampung gelombang penyebaran virus dalam jumlah yang tinggi, baik dari sisi fiskal maupun sarana-prasarana medis.

Bercermin dari kondisi tersebut, ia menilai semestinya pemerintah tak ragu lagi dalam memutuskan pelarangan mudik. Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah sudah memiliki skema jejaring pengamanan sosial untuk masyarakat yang terimbas dampak corona dengan alokasi anggaran sebesar Rp 405 triliun.

Dana itu, kata dia, bisa dikucurkan untuk perantau yang kehilangan pekerjaan, namun masih tetap berada di Jakarta. "Bantuan ini saya rasa sudah cukup untuk orang yang enggak mudik," ujarnya.

Sependapat dengan Nurhayati, Wakil Ketua Komisi V dari Fraksi NasDem, Syarif Abdullah Akkadrie, mengatakan Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan harus segera memutuskan pelarangan mudik demi menjamin keamanan masyarakat. "Karena ini kaitannya dengan orang yang membawa virus. Menhub Ad Interim harus melihat dari sisi keamanan," katanya.

Seandainya pemerintah masih berkukuh melegalkan mudik, ia meminta negara menyiapkan tempat-tempat rappid test yang masif dan komprehensif di daerah. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan angka penyebaran virus corona di luar Jakarta.

Menanggapi permintaan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya sudah menyusun protokol mudik dengan beragam catatan. Protokol keamanan diterapkan untuk penumpang saat berangkatan, dalam perjalanan, hingga sampai tujuan.

Selain itu, Budi juga memastikan pemerintah telah melakukan pelbagai cara untuk mendukung jaga jarak fisik, seperti pengurangan kapasitas angkutan umum. "Kami juga sudah membahas soal kenaikan tarif angkutan agar menurunkan minat masyarakat untuk mudik. Diharapkan nanti akan diimplmentasikan bersama-sama oleh seluruh moda," tuturnya.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

19 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

26 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

28 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

41 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

59 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya