PSBB Diberlakukan, Begini Simulasi BI Terkait Laju Inflasi Daerah

Kamis, 9 April 2020 18:46 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 9 April 2020. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai virus Corona atau COVID-19 efektiv pada Jumat, 10 April 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan menekan angka inflasi selama masa Ramadan. Biasanya pada periode tersebut inflasi meningkat seiring dengan tingginya permintaan masyarakat selama bulan puasa.

"Memang biasanya di Ramadan meningkat, tapi kan ada pembatasan sosial," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam siaran langsung, Kamis, 9 April 2020.

Di samping itu, Perry juga melihat pemerintah telah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan mudik untuk menekan penyebaran Virus Corona. Sehingga, di samping berdampak kepada kesehatan, kebijakan itu juga dinilai berimbas kepada perekonomian, khususnya angka inflasi.

"Dari berbagai pertimbangan itu memang biasanya Ramadan naik, tapi kenaikannya akan lebih rendah daripada periode normal. Karena ada pembatasan sosial ketika Covid," tutur Perry.

Sejauh ini, Bank Indonesia memastikan bahwa harga-harga bahan pokok di pasar sejauh ini terkendali dan rendah. Hal tersebut tecermin dari hasil survei pemantauan harga di 46 kantor cabang BI di seluruh Indonesia. Dengan terkendalinya harga bahan pokok itu, Bank Indonesia memperkirakan angka inflasi tetap rendah pada April 2020.

"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai pekan kedua, kami memperkirakan inflasi di bulan April ini akan berada di sekitar 0,2 persen month to month, kalau dihitung year on year dan tahunan rendah di 2,8 persen," ujar Perry.

Perry mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi terkendalinya inflasi pada bulan April. Faktor tersebut antara lain adalah adanya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui tim pengendali inflasi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Di samping itu, Perry pun mengatakan ada proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari kemampuan kapasitas produksi nasional. Sehingga ada kesenjangan output negatif. "Artinya, tekanan inflasi dari sisi permintaan itu terkendali."

Perry juga menyampaikan bahwa faktor lainnya yang membuat inflasi rendah adalah dari dampak rupiah. Perry meyakini dampak nilai tukar rupiah ke inflasi rendah. "Sebab, dalam konteks permintaan rendah rupiah itu memang sangat kecil ditransmisikan atau berpengaruh ke harga," tutur dia.

Terakhir, ia mengatakan faktor lainnya adalah terjangkarnya ekspektasi inflasi di masyarakat konsumen dan produsen, serta bagaimana Bank Indonesia menjaga kredibilitas kebijakan moneter.

Berita terkait

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

15 jam lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

4 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya