Bulog Siapkan Skenario Amankan Stok Pangan Jika Terjadi Lockdown

Kamis, 9 April 2020 15:12 WIB

Presiden Joko Widodo berkeliling Gudang Bulog bersama Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 18 Maret 2020. Foto: BPMI Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Badan Urusan Logistik alias Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah mempersiapkan skenario pemenuhan stok pangan jika suatu daerah menerapkan kebijakan lockdown untuk memutus penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Persiapan pasokan pangan oleh Bulog pada masa Ramadan dan Idul Fitri 2020 ini diyakini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya periode itu masih bersamaan dengan masa darurat Corona.

"Bulan Ramadan dan Idul Fitri 2020 diperkirakan akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya kemungkinan penerapan lockdown untuk mengatasi penyebaran Covid-19," ujar Budi Waseso atau yang biasa disapa Buwas kala rapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 9 April 2020.

Salah satu skenario yang disiapkan Bulog untuk pemenuhan stok pangan saat terjadi lockdown adalah dengan memprioritaskan pengadaan dalam negeri. Hal ini dengan pertimbangan puncak panen dimulai pertengahan April ini. "Catatannya, lockdown kemungkinan akan menyebabkan pembatasan penyerapan distribusi yang terhambat untuk pasokan keluar wilayah sentral produksi."

Adapun jika tidak terjadi lockdown, Buwas mengusulkan agar mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan dengan Perum Bulog sebagai operator, di samping prioritas penyerapan dalam negeri. Dengan mekanisme ini, pemerataan stok antar wilayah dapat dilakukan oleh perseroan sesuai kebutuhan konsumsi masing-masing wilayah.

Buwas juga memastikan stok beras aman selama masa darurat wabah Virus Corona alias Covid-19. Khususnya, terkait dengan pasokan beras di seluruh Indonesia.

Di tengah pandemi Covid 19, posisi stok beras masih sangat mencukupi kebutuhan penyaluran yaitu 1.441.936 ton beras. "Yang tersebar di seluruh Indonesia per tanggal 9 april 2020," kata Buwas dalam rapat bersama dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 9 April 2020.

Pasokan itu terdiri atas 1,39 juta ton cadangan beras pemerintah dan stok beras komersial sebanyak 53 ribu ton. Untuk pasokan pangan lainnya, antara lain posisi stok gula mencapai 5.068,63 ton.

"Kami masih akan terus melakukan pengadaan untuk mencukupi kebutuhan gula pada masyarakat," ujar Buwas. Selain itu, daging kerbau tercatat 113,21 ton, minyak goreng 781,15 kiloliter, tepung terigu 614,64 ton, serta telur ayam 20,28 ton.

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

22 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

3 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

6 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

12 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya