Stabilkan Rupiah, BI Sudah Gelontorkan Rp 168,2 T untuk Beli SBN

Selasa, 24 Maret 2020 16:49 WIB

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk "Digital Transformation For Indonesian Economy: Finding The New Business Models" di Hotel Kempinski, Jakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Tempo.Co, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan lembaganya terus berada di pasar untuk memantau stabilitas nilai tukar rupiah di tengah kondisi wabah Virus Corona alias COVID-19. Ia mengatakan Bank Sentral terus melakukan stabilisasi berupa intervensi baik lewat tunai, spot, surat berharga negara atau domestic non delivery forward alias DNDF.

Untuk menjaga kestabilan rupiah, Perry mengatakan Bank Indonesia telah menggelontorkan duit hingga Rp 168,2 triliun sepanjang tahun ini untuk membeli surat berharga negara di pasar sekunder. "SBN tersebut adalah yang dilepas asing dan kami beli dalam rangka stabilisasi, jadi selain memasok valuta asing, kami juga membeli SBN di pasar sekunder," ujar Perry dalam siaran langsung, Selasa, 24 Maret 2020.

Perry memastikan cadangan devisa yang dimiliki Bank Indonesia lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar. Ke depannya, ia akan berkoordinasi dengan pemeritah untuk memastikan kecukupan pasokan cadangan devisa untuk stabilisasi rupiah.

Menurut Perry, saat ini kepanikan global sudah mulai turun meski masih cukup tinggi. Ia melihat kepanikan itu terjadi bahkan di negara besar seperti Amerika Srikat maupun Eropa. Namun, ia percaya kebijakan yang diambil bank sentral AS, The Fed, dapat menstabilkan kondisi di tengah kepanikan itu.

Saat ini pun menilai nilai tukar rupiah sudah mulai stabil apabila melihat permintaan dan penawaran yang berjalan cukup baik di pasar valuta asing. "Terima kasih kepada para eksportir yang sudah memasok dolar di pasar valas," kata Perry.

Kurs rupiah menguat 0,48 persen atau 80 poin pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini. Data Bloomberg mencatat penguatan nilai tukar rupiah juga bersamaan dengan apresiasi mata uang Asia.

Penguatan mata uang Asia dipimpin oleh won (Korea Selatan) yang menguat 0,9 persen dan rupiah berada di posisi kedua tepat di bawah won. Sementara itu, kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di posisi Rp 16.486 per dolar AS, menguat 0,7 persen dari perdagangan sebelumnya Rp 16.608 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan rupiah ini terpengaruh oleh pengumuman mendadak Bank Sentral AS atau The Fed Senin malam lalu. The Fed rencananya bakal merilis program kredit ke pebisnis AS melalui perbankan telah memberikan sentimen positif ke sebagian aset berisiko sebagai respons atas pandemi virus Corona ini.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 jam lalu

Gubernur BI: Kami Upayakan Nilai Tukar Rupiah Turun di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

BI optimistis rupiah akan terus menguat sesuai fundamental.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

21 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

5 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya