Rupiah Jeblok, Eksportir Otomotif Tak Lantas Diuntungkan

Selasa, 24 Maret 2020 15:19 WIB

Mesin robot menyelesaikan perakitan mobil Suzuki Ertiga di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Senin 19 Februari 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor atau Gaikindo Yohannes Nangoi menilai jebloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belakangan ini tak lantas membuat eksportir otomotif bungah.

Sebab, di saat yang bersamaan, kata Yohannes, industri otomotif juga tengah menghadapi dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19). Masifnya penyebaran virus ini membuat banyak negara tujuan ekspor mengurangi permintaan impor.

"Yang ekspor akan diuntungkan, tapi ekspornya terpengaruh karena semua negara kena Covid-19 jadi turun juga. Negara yang impor (dari Indonesia) juga kesulitan, jadi ekspornya terganggu," kata Yohannes, Senin, 23 Maret 2020.

Sementara itu, kata Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menilai penguatan kurs dollar AS membuat ekspor komponen menjadi lebih kompetitif. "Dan bisa menambah pendapatan dari ekspor," tuturnya

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi menyebut pihaknya terus memantau pelemahan kurs rupiah. Sejumlah langkah pun disiapkan untuk menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp 17.000 ini per dolar AS.

"Kami monitor dan kalau terjadi dalam waktu lama (pelemahan rupiah), mau tidak mau ada perhitungan ulang untuk harga ke depannya," ucap Anton.

Hingga kini, menurut Anton, Toyota masih belum memutuskan apakah akan menaikkan harga mobilnya di pasar dalam negeri. Dia mengatakan pihaknya masih melihat tren dari pelemahan nilai tukar ini.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini terperosok hingga ke level Rp 16.575 per dolar AS akibat sentimen wabah virus corona Covid-19 yang makin meluas. Rupiah ditutup melemah 615 poin atau 3,85 persen menjadi Rp 16.575 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.960 per dolar AS.

"Yang belum terdeteksi kemungkinan terinfeksi Covid-19 di Tanah Air masih cukup banyak, sehingga wajar kalau arus modal kembali keluar dari pasar dalam negeri dan imbasnya IHSG dan mata uang garuda terus tersungkur," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020.

Berdasarkan data di laman covid19.go.id, jumlah kasus positif virus Corona per 23 Maret 2020 mencapai 579 kasus. Sebanyak 30 pasien sembuh dan 49 meninggal dunia.

Adapun pada siang hari ini nilai tukar rupiah sedikit menguat. Nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di posisi Rp 16.486 per dolar AS, menguat 0,7 persen dari perdagangan sebelumnya Rp 16.608 per dolar AS.

BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

6 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya