Negosiasi Kontrak Tangguh Tunggu Pemerintah

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2008 20:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana renegoisasi ulang kontrak penjualan gas alam cair dari ladang gas Tangguh di Papua ke Fujian, Cina, masih menunggu hasil negosiasi pemerintah. Deputi Finansial Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Djoko Harsono mengatakan, pihaknya masih menunggu kesepakatan antarpemerintah. "Kalau keputusannya harus melakukan negosiasi ulang terhadap kontrak itu maka akan kami laksanakan," ujarnya kepada Tempo, SEnin (25/8). Sebelumnya, Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengungkapkan pemerintah Cina bersedia melakukan pembicaraan ulang tentang kontrak gas Tangguh. Karena menurutnya, kontrak tersebut sangat merugikan Indonesia dengan harga US$ 3,3 per MMBtu. Harga gas alam cair di pasar internasional pada saat ini sekitar US$ 20. Djoko menambahkan negosiasi ulang harga gas ke Cina bisa dilakukan asalkan ada perintah langsung dari pemerintah Indonesia. "Yang jelas kami siap melaksanakan apapun keputusannya," tambahnya. Pengamat industri perminyakan Kurtubi menyatakan, pihak yang bertanggung jawab atas kontrak gas Tangguh adalah Menteri Energi. "Karena menyetujui secara teknis harga jual yang sangat murah," katanya. Menurut Kurtubi, Presiden Megawati pada saat itu tidak mungkin mengetahui secara detail formula harga yang disepakati. Dia menilai, pemerintah seharusnya memberikan sanksi kepada pejabat-pejabat yang terbukti merugikan negara. Kontrak penjualan gas Tangguh diteken pada 2002 dengan volume sebanyak 2,6 juta ton per tahun. Pada saat kontrak ditandatangani harga jual yang disepakati hanya US$ 2,4 per MMBtu selama 25 tahun. Namun, harga tersebut direvisi menjadi US$ 3,3. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, harga tersebut sangat rendah dan berpotensi merugikan negara. SORTA TOBING | ALI NY

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

9 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya