Rupiah Tembus Rp 16 Ribu, Industri Penerbangan Makin Terbebani

Jumat, 20 Maret 2020 19:49 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo saat meninjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 12 Maret 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat, 20 Maret 2020, melemah menembus level Rp 16.038 per dolar Amerika Serikat. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengakui kondisi tersebut akan berdampak terhadap sejumlah industri, khususnya sektor penerbangan.

"Memang secara kondisi ini berat, khususnya untuk industri penerbangan, karena saat ini beberapa negara sudah menutup akses (lock down) dan umrah pun tidak," ujar Erick dalam siaran langsungnya pada Jumat, 20 Maret 2020.

Erick mengatakan, untuk menyelamatkan bisnis maskapai penerbangan pelat merah, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, pihaknya telah melakukan renegosiasi secara menyeluruh kepada kreditur. Renegosiasi dilakukan dalam jangka waktu 1,5 bulan setelah virus corona mulai merambah secara global.

Di sisi lain, Erick telah meminta perbankan pelat merah membantu menurunkan suku bunga agar bisnis industri tetap bisa berjalan.
"Kami juga akan mengajukan relaksisasi kepada OJK (Otiritas Jasa Keuangan) untuk sektor-sektor sejenisnya yang terdampak, yang mempunyai pinjaman ke bank-bank BUMN," katanya.

Erick mengakui situasi ini dirasakan merata oleh dunia usaha secara global. Karena itu, ia menyebut pada 2020, kementeriannya butuh upaya keras untuk mempertahankan performa perusahaan BUMN agar bisa likuid seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Saya harus jujur, kalau meraih deviden lebih baik atau mempertahankannya, memang penuh tantangan dalam kondisi saat ini. Mungkin saja tak tercapai. Tapi saya yakin kita akan cepat recover," kata Erick.

Senada dengan Erick, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan pihaknya telah berencana meminta penjadwalan ulang atau reschedule pembayaran utang kepada lessor atau perusahaan pemberi sewa barang modal. "Iya, akan kami ajukan reschedule," ujarnya saat dihubungi Tempo.

Irfan belum ingin mendetailkan permintaan keringanan tenggat waktu pembayaran tanggungan yang ia maksud. Namun, rencana itu akan disampaikan setelah dirembuk matang bersama dewan direksi.

"Nanti kalau sudah conclude kami sampaikan," ujar Irfan.

Dalam laporan keuangan yang dirilis maskapai penerbangan pelat merah per September 2019, total utang emiten berkode GIAA tersebut mencapai US$ 1,6 miliar. Utang itu termasuk untuk pembayaran leasing pesawat. Dari keseluruhan liabilitas, total utang jangka pendek Garuda adalah senilai US$ 1,43 miliar atau sebesar 89,5 persen.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

23 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

3 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

4 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya