Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyentuh posisi Rp 15.712.
Angka tersebut menunjukkan pelemahan 489 poin dari nilai kemarin yang sebesar Rp 15.223 per dolar AS. Sedangkan pada 18 Maret 2020, kurs jual US$ 1 terhadap rupiah, yaitu Rp 15.299 dan kurs beli Rp 15.146
Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan melemah hari ini.
"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan masih akan melemah walaupun ada informasi bank Indonesia besok akan kembali menurunkan suku bunga acuan. Range 15.190-15.320," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Maret 2020.
Dalam penutupan perdagangan kemarin rupiah ditutup melemah di level 15.222 dari penutupan sebelumnya di level 15.160.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan rupiah masih akan terus melemah. Hal itu karena sentimen pasar masih sangat negatif.
"Pandemic corona ini belum jelas kapan bisa berakhir. Tidak ada faktor yang benar-benar positif menenangkan pasar," kata Piter saat dihubungi, Selasa, 17 Maret 2020.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
2 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.